Generasi Z atau sering dikenal dengan sebutan Gen Z merupakan kalangan atau generasi yang lahir antara pertengahan 1990 hingga awal tahun 2010. Gen Z tumbuh ditengah-tengah perkembangan teknologi digital yang hingga saat ini terus berdampingan dalam kehidupan manusia. Teknologi digital terus meluas seiring berkembangnya kemampuan individu dalam penggunaanya (Santos, 2024). Namun, terdapat dampak yang diberikan dari berkembangnya teknologi, yaitu menurunnya nilai spiritual Gen Z yang dilatar belakangi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu ketergantungan atau kecenderungan Gen Z pada teknologi. Mudahnya akses informasi yang didapat tidak didampingi dengan pemahaman yang cukup, sehingga kurangnya kecakapan dalam menyeleksi informasi-informasi spiritual yang benar dan tidak benar (Ard, 2023). Adapun dampak lain dari perkembangan teknologi adalah degradasi moral (Ihsan Ma et al., 2023) dengan menyusupnya pemikiran-pemikiran liberal dari berbagai penjuru dunia.
   Menurut pendapat saya terdapat salah satu cara sebagai upaya peningkatan nilai spiritual Gen Z, yakni melalui pendekatan tasawuf. Tasawuf sendiri merupakan ilmu yang mengajarkan bagaimana cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan mengimplementasikan pemahaman tasawuf secara sederhana terhadap Gen Z dapat menjernihkan pemikirannya terhadap paham yang sesuai dengan nilai spiritual dan tidak terjerumus dalam pemikiran yang liberal.
Tasawuf Jalan Menuju Kedamaian
   Kehidupan harian Gen Z yang tidak luput dari teknologi digital menjadi penyebab susahnya individu dalam pengendalian diri serta terganggunya ketenangan akibat kebisingan mental (Putri Waluyojati & Irma Swari, 2024). Adanya tasawuf sebagai jalam menuju kedamaian dengan cara pendekatan diri kepada Alla SWT dan membersihkan pikiran dari berbagai perspektif negative (Putri Waluyojati & Irma Swari, 2024). Sehingga terbuka jalan individu untuk mendekatkan diri kepada pencipta dan teraihlah ketenangan jiwa.
Tasawuf Alat Pengelola Stres
   Gen Z mudah merasa stress dengan adanya interaksi aktif dengan teknologi. Banyaknya waktu yang dihabiskan dalam dunia digital menambah tekanan bagi individu, karena media digital rentan terhadap cyber bullying, pelecehan, kelelahan, dan lain sebagainya (Putri Waluyojati & Irma Swari, 2024). Dengan tasawuf atau pendekatan diri kepada Allah SWT dapat memecah atu mengurangi interaksi yang terjadi antara individu gen Z dengan teknoogi digital.  Karena, dalam tasawuf diajarkan untuk mengurangi atau menghindari nafsu terhadap duniawi yang tinggi.
Tasawuf Jalan Keseimbangan Kehidupan Digital dan Spiritual
   Gen Z hidup berdampingan dengan teknologi digital yang terus bekembang. Bertasawuf dengan dzikir, meditasi, dan kontemplasi hingga gen Z dapat menemukan ketenangan jiwa. Pemanfaatan teknologi digital dengan mengikuti komunitas online yang membahas menenai pendalaman tasawuf dapat dilakukan demi menjaga keseimbangan kehidupan digital dan spiritual. Dengan pemanfaatn teknologi digital ke arah yang lebih positif dapat menjaga keseimbanagn kehidupan, karena gen Z masih tetap menggunakan teknologi digital dan terus update mengenai perkembangannya, namun ranah pemanfaatan teknologi tersebut yang dijadikan lebih positif.
Pertentangan
   Tidak jarang banyak individu yang beranggapan tasawuf hanya dapat dilakukkan oleh seseorang yang sangat 'alim. Namun, tasawuf di era modern dapat dilakukan oleh siapa saja dengan cara paling sederhana sekalipun, seperti dzikir dan lain sebagainya.
   Maka dari itu, perlu upayakan penerapan tasawuf di era modern terutama di dalam kehidupan gen Z yang sering kali menemui masalah-masalah dalam kehidupan. Adanya tasawuf dapat menjadi jalan bagi gen Z mendapatkan ketenangan lahir dan batin ditengah-tengah masalah yang ditemui.