Stunting adalah suatu kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata tinggi badan anak pada usia yang sama akibat kekurangan gizi kronis. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada tinggi badan, namun juga berdampak signifikan terhadap perkembangan otak dan tubuh secara keseluruhan.
 Pengaruh stunting terhadap kecerdasan:Â
1. Keterlambatan perkembangan otak. Malnutrisi pada anak stunting dapat menghambat pertumbuhan sel-sel otak dan mengganggu kemampuan kognitif seperti belajar, daya ingat, dan pemecahan masalah yang ada.
2. Konsentrasi buruk. Anak-anak yang mengalami stunting seringkali memiliki konsentrasi dan konsentrasi yang buruk, sehingga mempengaruhi kinerja akademik mereka.
3. Keterlambatan perkembangan bahasa. Keterlambatan dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan bahasa, baik pemahaman maupun produksi bahasa.
 Dampak stunting terhadap tumbuh kembang :Â
1. Keterbelakangan pertumbuhan fisik . Selain tinggi badan, stunting juga dapat menyebabkan berat badan rendah, terhambatnya perkembangan otot, dan terganggunya pertumbuhan tulang
2. Daya tahan tubuh lemah. Anak yang mengalami stunting lebih rentan terkena infeksi karena daya tahan tubuhnya tidak berfungsi maksimal.
3. Perkembangan motorik tertunda. Anak dengan keterlambatan sering mengalami keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan motorik seperti merangkak, duduk, dan berjalan.Â
Stunting merupakan permasalahan serius yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap kehidupan anak. Mencegah stunting memerlukan upaya terkoordinasi dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari keluarga, komunitas, hingga pemerintah. Kita dapat mendukung tumbuh kembang anak yang optimal dengan memberikan nutrisi yang tepat, stimulasi yang tepat, dan pelayanan kesehatan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H