Sebelum membahas tentang Keterkaitan Agama dan Ekonomi terlebih dahulu saya akan menjelaskan sedikit tentang pengertian agama dan juga pengertian dari ekonomi.
Menurut KBBI agama adalah sistem kepercayaan kepada Tuhan. Agama juga disebut dengan “religi” yang artinya mengikat kembali (kepada Tuhan). Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa agama hanya menghubungkan antara manusia dengan Tuhan.
Sedangkan menurut bahasa Arab, agama juga disebut dengan ad-din. Jika agama dan religi hanya menghubungkan manusia dengan Tuhan, namun ad-din tidak, ad-din juga menghubungkan manusia dengan manusia lain.
Ekonomi adalah suatu aktivitas yang didalamnya terdapat produksi, konsumsi, distribusi dan pertukaran barang maupun jasa. Ekonom sendiri diambil dari bahasa Yunani (oikos) yang artinya keluarga, rumah tangga dan nomos yang artinya aturan, hukum. Jadi ekonomi adalah aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Antara agama dan ekonomi sangatlah berkaitan. Karena agama menjadi penopang sekaligus pedoman bagi umat manusia. Didalam suatu agama sudah dijelaskan berbagai aturan dalam kehidupan manusia termasuk dalam bidang ekonomi. Ekonomi islam dibangun dengan dasar agama islam, sehingga ekonomi islam tidak dapat dipisahkan dari agama Islam.
Agama diartikan sebagai keyakinan manusia dan peran manusia terhadap Tuhannya, agama juga membawa bahwa agamalah yang menentukan perilaku manusia dan tujuannya. Ekonomi dianggap sebagai suatu hal yang memepelajari tingkah laku manusia dalam mengelola sumber daya alam. Dengan demikian ekonomi menjadi salah satu bagian dari agama.
Teori Max Weber : Hubungan antara Agama dan Ekonomi
Agama merupakan sistem sosial yang sudah terlembaga dalam setiap masyarakat. Secara mendasar agama menjadi norma yang mengikat dalam keseharian dan menjadi pedoman dari sebagian konsep ideal. Ajaran-ajaran agama yang telah dipahami dapat menjadi pendorong kehidupan individu sebagai acuan dalam berinteraksi kepada Tuhan, sesama manusia maupun dengan alam sekitar. Ajaran itu diterapkan dalm mendorong ilmu ekonomi, sosial, dan budaya (Nasir,1999: 45-47)
Agama dan Ekonomi memiliki wilayah yang berbeda. Agama dalam bidang ritual, sedangkan ekonomi dalam bidang duniawi tentang bagaimana cara mereka untuk melangsungkan hidup. Namun agama dan ekonomi dapat dijadikan motivasi spiritual dalam mendapat kebaikan dan amal untuk keluarga dan orang lain.
Teori Max Weber (1864-1924) dalam bukunya Die Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism menjelaskan bahwa pemikiran agama sangat berpengaruh bagi perkembangan kehidupan ini, baik dari segi politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Didalamnya ada hubungan yang signifikan antara kemajuan bidang immaterial dan kemajuan bidang material. Weber menganalisis bahwa perubahan masyarakat barat menuju kemajuan ekonomi tidak hanya disebabkan oleh kelompok bisnis dan pemodal tetapi didalamnya juga terdapat nilai agama.
Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah teori yang dijadikan landasan berfikir penelitian yaitu semakin tinggi pemahaman agama seseorang maka akan semakin maju pula dalam perilaku ekonominya, dan akan maju pula tingkat kesejahteraannya. Jadi dapat dikatakan tingkat kesejahteraan seseorang dipengaruhi oleh seberapa besar tingkat pemahaman keagamaan dan perilaku ekonominya. Agama juga membantu kelangsungan kegiatan ekonomi untuk mencapai tujuan dengan ketentuan syari’at yang sudah dijadikan pedoman (Al-Qur’an dan Hadist) dalam kehidupan masyarakat muslim.