Mohon tunggu...
Rizka Cahyani
Rizka Cahyani Mohon Tunggu... Arsitek - penulis

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Holistik dan Interaktif dalam Implemen Ilmu-Ilmu Sosial: Meningkatan Pemahaman dan Aksi Sosial

31 Mei 2024   15:09 Diperbarui: 31 Mei 2024   15:16 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis 1: Rizka cahyani 

Penulis 2: Ahmad Wahidi S.Ag.,S.Ip.,M.Pd.I

(rizkacahyani@gmail.com)

Abstrak
Pendekatan holistic dan interaktif dalam implentasi ilmu- ilmu social menawarkan metode yang lebih komprehensif dan adaptif untuk memahami dan mengatasi masalah social. Pendekatan holistik menekankan pentingnya integrasi berbagai displin ilmu kontekstualisasi fenomena social, dan pemahaman interkoneksi sistemik. Sementara itu, pendekatan interaktif, tekanan partisipasi aktif masyarakat, diaolog antar disiplin, serta  pemanfaatan teknologi dan media social. Kedua pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mendalam tentang fenomena social yang lebih eektif dan berkelanjutan. Melalui keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dan penggunaan metode yan inklusi, kebijakan social dapat dibuat lebih tepat sasaran dan relevan, serta memberdayakan masyarakat untuk terlibat aktif dalam pross perubahan sosial.
Kata kunci: pendekatan holistik, pendekatan interaktif, ilmu- ilmu sosial, partisipasi masyarakat, dialog antar disiplin, teknologi informasi, aksi sosial, kebijakan sosial, pemberdayakaan masyarakat.

PENDAHULUAN
Ilmu-ilmu sosial, yang mencakup sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, dan ilmu politik, memainkan peran penting dalam memahami dinamika masyarakat dan fenomena sosial. Namun, kompleksitas masalah sosial seringkali membutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif dan adaptif daripada sekadar analisis dari satu perspektif disiplin. Di sinilah pendekatan holistik dan interaktif muncul sebagai solusi yang efektif.
Pendekatan holistik dalam ilmu-ilmu sosial mengharuskan kita untuk melihat fenomena sosial secara menyeluruh, mempertimbangkan berbagai elemen dan interkoneksi di dalam masyarakat. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami konteks historis, budaya, dan sistemik yang mempengaruhi fenomena tersebut. Misalnya, untuk memahami kemiskinan, tidak cukup hanya melihat dari sisi ekonomi; kita juga perlu melihat faktor-faktor sosial, psikologis, dan politik yang turut berperan  .
Di sisi lain, pendekatan interaktif menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam proses penelitian dan implementasi kebijakan sosial. Melalui dialog antar disiplin dan pemanfaatan teknologi komunikasi modern, pendekatan ini mendorong kolaborasi dan pertukaran ide yang lebih dinamis. Partisipasi masyarakat dalam proses ini tidak hanya memberikan wawasan yang lebih mendalam tetapi juga meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap hasil yang dicapai  .
Pendekatan holistik dan interaktif bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mendalam tentang fenomena sosial serta mendorong aksi sosial yang lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan melibatkan masyarakat secara aktif, kebijakan yang dihasilkan cenderung lebih tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan lokal. Selain itu, pendekatan ini memberdayakan masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses perubahan sosial, menciptakan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan  .

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  analisis kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Data yang terkumpul sebagai besar merupakan data kualitatif digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan data tersebut. Teknik pemeriksaan dalam penelitian ini hanya mengunakan triangulasi data untuk memastikan keabsahan hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Pendekatan holistik dan interaktif dalam implementasi ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan aksi sosial melalui berbagai metode yang melibatkan integrasi dan interaksi komponen-komponen sosial. Beberapa hasil utama dari penerapan pendekatan ini adalah:
Peningkatan Pemahaman Teoritis dan Praktis:
Pendekatan holistik memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena sosial dengan menggabungkan berbagai perspektif dan disiplin ilmu. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi keterkaitan antar faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Partisipasi Aktif dalam Aksi Sosial:
Melalui pendekatan interaktif, individu dan komunitas terlibat secara langsung dalam proses penelitian dan implementasi solusi sosial. Ini tidak hanya meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab, tetapi juga memastikan bahwa solusi yang dihasilkan lebih relevan dan efektif.
Kolaborasi Multidisipliner:
Pendekatan ini mendorong kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan politik, sehingga menghasilkan analisis yang lebih komprehensif dan solusi yang lebih terintegrasi.
Penggunaan Teknologi dan Media Baru:
Implementasi teknologi dan media baru dalam pendekatan interaktif memungkinkan penyebaran informasi yang lebih luas dan cepat, serta memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan.

PEMBAHASAN
Pendekatan Holistik dalam Ilmu-Ilmu Sosial
Pendekatan holistik mengacu pada cara pandang yang melihat fenomena sosial sebagai bagian dari sistem yang lebih besar dan saling terkait. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami keseluruhan konteks dan interaksi antara berbagai komponen dalam sistem sosial.
Integrasi Berbagai Disiplin Ilmu:
Pendekatan holistik melibatkan integrasi berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan ilmu politik. Dengan menggabungkan perspektif dari berbagai disiplin, analisis menjadi lebih komprehensif dan mendalam.
Pendekatan Sistemik:
Pendekatan ini melihat masalah sosial sebagai bagian dari sistem yang kompleks, di mana perubahan dalam satu komponen dapat mempengaruhi komponen lainnya. Hal ini memungkinkan identifikasi akar penyebab masalah dan pengembangan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Fokus pada Konteks:
Pendekatan holistik menekankan pentingnya konteks dalam memahami fenomena sosial. Setiap masyarakat memiliki konteks budaya, ekonomi, dan politik yang unik, yang perlu dipertimbangkan dalam analisis dan solusi.

Pendekatan Interaktif dalam Ilmu-Ilmu Sosial
Pendekatan interaktif melibatkan partisipasi aktif individu dan komunitas dalam proses penelitian dan implementasi solusi sosial. Partisipasi aktif ini dapat meningkatkan relevansi dan efektivitas solusi, serta membangun rasa memiliki dan tanggung jawab di kalangan peserta.
Partisipasi Komunitas:
Pendekatan interaktif melibatkan komunitas secara langsung dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi solusi. Hal ini memastikan bahwa solusi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal.
Kolaborasi Multistakeholder:
Pendekatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Kolaborasi ini memungkinkan berbagai perspektif dan kepentingan untuk dipertimbangkan, sehingga solusi yang dihasilkan lebih komprehensif dan inklusif.
Penggunaan Teknologi:
Teknologi dan media baru memainkan peran penting dalam pendekatan interaktif. Teknologi dapat digunakan untuk menyebarkan informasi, mengumpulkan data, dan memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan.

Peningkatan Pemahaman Teoritis dan Praktis
Pendekatan holistik dan interaktif memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena sosial. Dengan mengintegrasikan berbagai perspektif dan melibatkan partisipasi aktif, pendekatan ini dapat menghasilkan analisis yang lebih komprehensif dan solusi yang lebih tepat.
Pemahaman Multidimensional:
Integrasi berbagai disiplin ilmu membantu mengidentifikasi hubungan antara faktor-faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Hal ini memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh tentang fenomena sosial.
Penerapan Praktis:
Partisipasi aktif komunitas dalam proses penelitian dan implementasi solusi memastikan bahwa solusi yang dihasilkan relevan dan dapat diterapkan dalam konteks lokal. Hal ini meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan solusi.

Partisipasi Aktif dalam Aksi Sosial
Pendekatan interaktif mendorong partisipasi aktif individu dan komunitas dalam aksi sosial. Hal ini tidak hanya meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab, tetapi juga memastikan bahwa solusi yang dihasilkan lebih relevan dan efektif dalam konteks lokal.
Empowerment Komunitas:
Partisipasi aktif dalam proses penelitian dan implementasi solusi memberikan kesempatan bagi komunitas untuk berperan aktif dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab, serta memberdayakan komunitas untuk mengatasi masalah mereka sendiri.
Solusi yang Disesuaikan:
Dengan melibatkan komunitas dalam proses penelitian dan implementasi, solusi yang dikembangkan lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks lokal. Hal ini memastikan bahwa solusi yang dihasilkan lebih relevan dan efektif.

Kolaborasi Multidisipliner
Pendekatan holistik dan interaktif mendorong kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan politik. Kolaborasi ini menghasilkan analisis yang lebih komprehensif dan solusi yang lebih terintegrasi, karena berbagai aspek dari suatu masalah dapat dianalisis secara bersama-sama.
Integrasi Pengetahuan:
Kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu memungkinkan integrasi pengetahuan yang lebih luas dan mendalam. Hal ini dapat menghasilkan analisis yang lebih komprehensif dan solusi yang lebih inovatif.
Pengembangan Teori dan Metode:
Kolaborasi multidisipliner dapat mendorong pengembangan teori dan metode baru yang lebih efektif dalam memahami dan mengatasi masalah sosial. Hal ini dapat meningkatkan kualitas penelitian dan solusi yang dihasilkan.

Penggunaan Teknologi dan Media Baru
Teknologi dan media baru memainkan peran penting dalam pendekatan interaktif, memungkinkan penyebaran informasi yang lebih luas dan cepat. Teknologi juga memfasilitasi
komunikasi dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan, sehingga proses implementasi menjadi lebih efisien dan efektif.
Penyebaran Informasi:
Teknologi memungkinkan penyebaran informasi yang lebih luas dan cepat, sehingga lebih banyak orang dapat terlibat dalam proses penelitian dan implementasi solusi. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan komunitas.
Pengumpulan Data:
Teknologi dapat digunakan untuk mengumpulkan data secara efisien dan akurat. Data ini dapat digunakan untuk analisis yang lebih mendalam dan pengembangan solusi yang lebih tepat.
Komunikasi dan Koordinasi:
Teknologi memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan, sehingga proses implementasi solusi menjadi lebih efisien dan efektif.

Tantangan dalam Pendekatan Holistik dan Interaktif
Meskipun memiliki banyak keuntungan, pendekatan ini juga menghadapi berbagai tantangan seperti koordinasi dan kolaborasi yang kompleks, keterbatasan sumber daya, dan resistensi terhadap perubahan.
Koordinasi dan Kolaborasi:
Koordinasi dan kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu dan pemangku kepentingan dapat menjadi kompleks dan memerlukan manajemen yang efektif. Hal ini dapat memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih besar.
Keterbatasan Sumber Daya:
Implementasi pendekatan holistik dan interaktif seringkali memerlukan sumber daya yang lebih besar, baik dalam hal waktu, tenaga, maupun biaya. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan manajemen yang baik untuk mengatasi keterbatasan sumber daya.
Resistensi terhadap Perubahan:
Pendekatan ini mungkin menghadapi resistensi dari individu atau kelompok yang terbiasa dengan metode tradisional dan enggan berubah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi resistensi ini melalui edukasi dan pelibatan aktif.

KESIMPULAN
Pendekatan holistik dan interaktif dalam ilmu-ilmu sosial menawarkan cara yang menjanjikan untuk meningkatkan pemahaman dan aksi sosial. Dengan mengintegrasikan berbagai perspektif dan melibatkan partisipasi aktif, pendekatan ini dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Namun, diperlukan komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

B. K Sari. (2017). DESAIN PEMBELAJARAN MODEL ADDIE DAN IMPELEMENTASINYA DENGAN TEKNIK JIGSAW.
Bronfenbrenner, U. (2019). Ekologi Perkembangan Manusia: eksperimen oleh Alam dan Desain. Harvard University Press.
Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Juhana, O & Sartono. (tt). Budi Pekerti. Jakarta: Mediantara Semesta
Kaelan. M.S., (2018). Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma.
Turner, J. H., & Maryanski, A. (1979). Functionalism. Menlo Park, CA: Benjamin/Cummings.
Yuliana, Niya, dkk (2020). Model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter Disekolah Karakter Indonesia eritage Foundion. Edi Humaniora: Jurnal Pendidikan Dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun