Mohon tunggu...
Rizka Cahyani
Rizka Cahyani Mohon Tunggu... Arsitek - penulis

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Holistik dan Interaktif dalam Implemen Ilmu-Ilmu Sosial: Meningkatan Pemahaman dan Aksi Sosial

31 Mei 2024   15:09 Diperbarui: 31 Mei 2024   15:16 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolaborasi Multidisipliner
Pendekatan holistik dan interaktif mendorong kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan politik. Kolaborasi ini menghasilkan analisis yang lebih komprehensif dan solusi yang lebih terintegrasi, karena berbagai aspek dari suatu masalah dapat dianalisis secara bersama-sama.
Integrasi Pengetahuan:
Kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu memungkinkan integrasi pengetahuan yang lebih luas dan mendalam. Hal ini dapat menghasilkan analisis yang lebih komprehensif dan solusi yang lebih inovatif.
Pengembangan Teori dan Metode:
Kolaborasi multidisipliner dapat mendorong pengembangan teori dan metode baru yang lebih efektif dalam memahami dan mengatasi masalah sosial. Hal ini dapat meningkatkan kualitas penelitian dan solusi yang dihasilkan.

Penggunaan Teknologi dan Media Baru
Teknologi dan media baru memainkan peran penting dalam pendekatan interaktif, memungkinkan penyebaran informasi yang lebih luas dan cepat. Teknologi juga memfasilitasi
komunikasi dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan, sehingga proses implementasi menjadi lebih efisien dan efektif.
Penyebaran Informasi:
Teknologi memungkinkan penyebaran informasi yang lebih luas dan cepat, sehingga lebih banyak orang dapat terlibat dalam proses penelitian dan implementasi solusi. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan komunitas.
Pengumpulan Data:
Teknologi dapat digunakan untuk mengumpulkan data secara efisien dan akurat. Data ini dapat digunakan untuk analisis yang lebih mendalam dan pengembangan solusi yang lebih tepat.
Komunikasi dan Koordinasi:
Teknologi memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan, sehingga proses implementasi solusi menjadi lebih efisien dan efektif.

Tantangan dalam Pendekatan Holistik dan Interaktif
Meskipun memiliki banyak keuntungan, pendekatan ini juga menghadapi berbagai tantangan seperti koordinasi dan kolaborasi yang kompleks, keterbatasan sumber daya, dan resistensi terhadap perubahan.
Koordinasi dan Kolaborasi:
Koordinasi dan kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu dan pemangku kepentingan dapat menjadi kompleks dan memerlukan manajemen yang efektif. Hal ini dapat memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih besar.
Keterbatasan Sumber Daya:
Implementasi pendekatan holistik dan interaktif seringkali memerlukan sumber daya yang lebih besar, baik dalam hal waktu, tenaga, maupun biaya. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan manajemen yang baik untuk mengatasi keterbatasan sumber daya.
Resistensi terhadap Perubahan:
Pendekatan ini mungkin menghadapi resistensi dari individu atau kelompok yang terbiasa dengan metode tradisional dan enggan berubah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi resistensi ini melalui edukasi dan pelibatan aktif.

KESIMPULAN
Pendekatan holistik dan interaktif dalam ilmu-ilmu sosial menawarkan cara yang menjanjikan untuk meningkatkan pemahaman dan aksi sosial. Dengan mengintegrasikan berbagai perspektif dan melibatkan partisipasi aktif, pendekatan ini dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Namun, diperlukan komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

B. K Sari. (2017). DESAIN PEMBELAJARAN MODEL ADDIE DAN IMPELEMENTASINYA DENGAN TEKNIK JIGSAW.
Bronfenbrenner, U. (2019). Ekologi Perkembangan Manusia: eksperimen oleh Alam dan Desain. Harvard University Press.
Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Juhana, O & Sartono. (tt). Budi Pekerti. Jakarta: Mediantara Semesta
Kaelan. M.S., (2018). Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma.
Turner, J. H., & Maryanski, A. (1979). Functionalism. Menlo Park, CA: Benjamin/Cummings.
Yuliana, Niya, dkk (2020). Model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter Disekolah Karakter Indonesia eritage Foundion. Edi Humaniora: Jurnal Pendidikan Dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun