Mohon tunggu...
Rizka Aulia Ramadhani
Rizka Aulia Ramadhani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya seorang pelajar SMK jurusan TKJ, yang memiliki hobi menulis cerpen dan novel, membaca, dan berorganisasi. Menyelami dunia literasi sejak tahun 2020. Saya juga sebagai Duta Pelajar Kreatif Indonesia Provinsi Jawa Barat, see you!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

5 Tips Personal Branding, Gen Alpha Harus Tahu!

18 Januari 2025   16:55 Diperbarui: 18 Januari 2025   16:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Personal Branding (sumber :Linkedln)

Sobat,  di era digital yang serba cepat ini, membangun citra diri di media sosial menjadi hal yang sangat penting. Salah satu faktor yang sangat memengaruhi perkembangan karier di dunia digital adalah Personal Branding. Proses membangun dan mengelola citra diri agar dikenal dengan baik oleh publik.

Menurut Lair, Sullivan, dan Cheney, Personal Branding merupakan upaya untuk membentuk persepsi masyarakat terhadap diri seseorang, sehingga orang tersebut dilihat sebagai merek atau brand oleh khalayak yang menjadi targetnya.

Sementara itu, Jeff Bezos mendefinisikan Personal Branding tercipta dari bagaimana orang lain melihat dan berbicara tentang diri kita ketika kita tidak ada di sekitar mereka.

Dengan demikian, sobat bisa simpulkan bahwa Personal Branding bukan hanya sekadar soal bagaimana mempresentasikan diri di media sosial, tetapi juga bagaimana sobat meninggalkan kesan dan membangun reputasi yang positif di mata orang lain. 

1. PERBEDAAN PERSONAL BRANDING DAN FLEXING

Masih banyak orang yang terkecoh dengan perbedaan Personal Branding dan Flexing, padahal sudah jelas terlihat pada tujuan dan dampaknya. Personal Branding bertujuan untuk membangun citra diri yang autentik dan memperkenalkan diri dengan cara yang sesuai. Fokus utama dari Personal Branding adalah pada nilai, perjuangan dalam meraih kesuksesan, dan memberikan inspirasi kepada orang lain.

Sementara itu sobat, Flexing lebih berfokus pada pamer materi, prestasi, atau status tertentu. Tujuannya sering kali untuk menunjukkan keberhasilan atau kekayaan yang dimiliki, dan dominan konotasi negatif.

Adapun, dampak yang ditimbulkan dari keduanya juga sangat berbeda. Personal Branding dapat memperkuat rasa percaya diri, karena seseorang merasa lebih dikenal dan dihargai. Di sisi lain, Flexing cenderung menimbulkan rasa iri pada orang lain dan dapat memicu perbandingan yang tidak sehat antara kehidupan seseorang dengan orang lain.

2. TIPS PRAKTIS MEMBANGUN PERSONAL BRANDING

Setelah sobat memahami pengertian dan perbedaan antara Personal Branding dan Flexing, kini saatnya sobat mengetahui beberapa tips praktis untuk membangun Personal Branding yang efektif :

  • Kenali Diri Sendiri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun