Mohon tunggu...
Rizka Arifah
Rizka Arifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

i'm just being human

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Kenaikan Kasus Demam Berdarah di Awal Tahun 2024

18 September 2024   03:04 Diperbarui: 18 September 2024   03:06 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

RIZKA RAHMAIDA ARIFAH/191241005
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA


Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi. Virus ini bersarang di kelenjar air liur nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue kerap kali menjangkit khalayak umum, khususnya di negara tropis dan subtropis, seperti daerah Asia Tenggara. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara -- negara Asia Tenggara lainnya. 

Hal ini disebabkan oleh suhu yang cenderung hangat dan stabil akan meningkatkan proses pembelahan diri virus dengue dalam tubuh nyamuk yang sudah terinfeksi, sehingga mereka dapat menginfeksi inang baru dengan lebih cepat. Demam berdarah lebih umum ditularkan ketika musim hujan karena kombinasi suhu hangat dan banyaknya
genangan air menjadi tempat yang cocok untuk nyamuk jenis ini untuk berkembang biak dengan baik.

Di kebanyakan kasus demam berdarah, penderita hanya menunjukkan gejala ringan dan atau bahkan 50% kasus terindikasi tidak ada gejala sama sekali. Jika terdapat gejala yang dialami oleh penderita umumnya gejala akan muncul 4-10 hari setelah terinfeksi nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya meliputi demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 39 derajat celsius. Demam ini berlangsung selama 2-7 hari berturut -- turut, kemudian turun dengan cepat. Gejala lain yang biasanya terjadi adalah nyeri kepala, lemas, nyeri di belakang mata, nyeri otot, dan sendi, timbul bintik-bintik merah pada kulit, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah. 

Gejala selanjutnya yang ditunjukkan setelah demam menghilang biasanya meliputi, gusi berdarah, mimisan, kulit pucat, darah dalam muntahan atau tinja, serta merasa sangat haus. Pada fase kritis penyakit ini bisa menyebabkan suhu tubuh menurun drastis dan tubuh terasa dingin, meskipun penderita merasa dirinya seperti sudah sembuh. Namun, pada fase ini perlu waspada karena dapat terjadi sindrom syok dengue yang dapat beresiko kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Orang dengan riwayat pernah terjangkit demam berdarah memiliki resiko terinfeksi lebih parah dibandingkan sebelumnya.

Di tahun 2024 ini kasus demam berdarah mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Per 2 April 2024 tercatat sudah ada 113.427 kasus DBD yang dilaporkan, sedangkan 859 di antaranya mengalami kematian. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, menilai bahwa jumlah kasus DBD yang telah dilaporkan akan terus mengalami peningkatan, diperkirakan hingga musim pancaroba nanti.

Dalam hal ini tentu saja peran tenaga kesehatan masyarakat sangat diperlukan untuk menekan kenaikan jumlah penderita DBD di tahun 2024. Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran krusial dalam penanggulangan kasus DBD, terutama ketika terjadi lonjakan kasus. Beberapa peran utama tenaga kesehatan masyarakat dalam kasus ini adalah sebagai berikut. Pertama, edukasi dan penyuluhan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat tentang pencegahan demam berdarah, seperti menerapkan program 3M, yaitu menguras, menutup dan mengubur tempat penampungan air, serta penggunaan kelambu. 

Kedua, pengendalian vektor. Diadakannya kegiatan pengendalian nyamuk seperti fogging (penyemprotan insektisida) dan memastikan upaya pengelolaalingkungan untuk mengurangi tempat perindukan nyamuk. Ketiga, pemantauan dan pelaporan. Melakukan pemantauan kasus dan melaporkan kejadian demam berdarah ke otoritas kesehatan. Data yang akurat penting untuk merencanakan respons dan intervensi yang tepat. Peran tenaga kesehatan masyarakat dalam kasus ini adalah membantu pemerintah untuk menekan angka kenaikan kasus DBD dengan cara preventif dan promotif. Dengan peran aktif dan koordinasi dari tenaga kesehatan masyarakat diharapkan mampu membantu mengurangi penyebaran demam berdarah, serta meningkatkan kesadaran dari masyarakat itu sendiri.

KATA KUNCI : Demam, Nyamuk, Penyakit, Virus

DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2024. Dengue and Severe Dengue. https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/dengue-and-severe-dengue [online]. (diakses tanggal 10 September
2024).

Rokom. 2024. Waspada DBD di Musim Kemarau.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240616/0045767/waspada-
dbd-di-musim-
kemarau/#:~:text=%E2%80%9CJumlah%20kasus%20DBD%20saat%20ini,kemat
ian%20akibat%20DBD%20menunjukkan%20penurunan [online]. (diakses tanggal
10 September 2024).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun