Mohon tunggu...
Rizka Arifah
Rizka Arifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Kembali Sejarah Kesehatan Masyarakat

10 September 2024   07:09 Diperbarui: 10 September 2024   19:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rizka Rahmaida Arifah/191241005
Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga


Sejarah terbentuknya kesehatan masyarakat, tidak hanya dimulai sejak
munculnya ilmu pengetahuan saja, tetapi sudah ada sejak perilaku manusia yang
berusaha menjaga dirinya sendiri untuk jauh dari penyakit. Kesehatan masyarakat
adalah ilmu yang telah mengalami evolusi yang panjang, dipengaruhi oleh berbagai faktor sejarah, sosial, dan budaya. Akar sejarah kesehatan masyarakat dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, ketika masyarakat mulai menyadari pentingnya
kebersihan, sanitasi, dan pencegahan penyakit.

Pada zaman kuno, peradaban Mesir, Yunani, dan Romawi telah
mengembangkan praktik-praktik kesehatan masyarakat, seperti pembuangan limbah, pengendalian hama, dan karantina penyakit menular. Hippocrates, seorang filsuf Yunani, dikenal sebagai "Bapak Ilmu Kedokteran" karena pemikirannya tentang hubungan antara lingkungan dan kesehatan. Pada abad pertengahan, agama dan kepercayaan memainkan peran penting dalam pemahaman tentang penyakit
dan kesehatan masyarakat.

Revolusi Industri pada abad ke-18 dan abad pencerahan membawa perubahan besar dalam pemikiran dan praktik kesehatan masyarakat. Urbanisasi
yang cepat dan kondisi kerja yang buruk di pabrik-pabrik memicu munculnya
masalah kesehatan masyarakat, seperti penyakit menular, malnutrisi, dan
kecelakaan kerja. Tokoh-tokoh seperti Edwin Chadwick di Inggris dan Louis
Villermé di Prancis memperjuangkan reformasi sanitasi dan perumahan untuk
mengatasi masalah ini.

Pada abad kedua puluh, kesehatan masyarakat berkembang menjadi ilmu
yang lebih komprehensif. Penemuan vaksin dan antibiotik, serta kemajuan dalam epidemiologi dan biostatistik, memungkinkan pengendalian penyakit menular yang lebih efektif. Konsep kesehatan holistik yang mencakup aspek fisik, mental, dan sosial mulai diadopsi.
Dan begitu juga sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia
dimulai sejak pemerintahan Belanda yaitu pada abad ke 16. Kesehatan masyarakat
di Indonesia pada waktu itu diawali dengan adanya upaya pemberantasan penyakit cacar yang terjadi pada tahun 1937 dan kolera yang mewabah 11 tahun setelahnya. Akibat dari kejadian tersebut pemerintah Hindia Belanda mulai melakukan upaya – upaya kesehatan masyarakat yang tentu saja bersifat preventif dan promotif.

Memasuki era kemerdekaan, salah satu tonggak penting perkembangan
kesmas di Indonesia adalah dengan diperkenalkannya Bandung Plan tahun 1951 oleh dr.Y. Leimena dan dr.Patah. Konsep ini memperkenalkan cara pemulihan sakit (kuratif) dan upaya pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat serta lembaga – lembaga kesehatan yang sudah ada. Hasilnya, pada tahun 1956 dibentuk "Proyek Bekasi" di Lemah Abang sebagai contoh atau model pelayanan, pelatihan serta pengelolaan program kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia.

Sejarah kesehatan masyarakat menunjukkan bahwa ilmu ini terus
berkembang dan beradaptasi dengan tantangan zaman. Dari praktik – praktik
sederhana di zaman kuno hingga pendekatan holistik dan multidisipliner saat ini, kesehatan masyarakat tetap menjadi kunci untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Baru – baru ini visi kesehatan masyarakat menjadi lebih populer, yaitu preventif dan promotif. Hal ini dikarenakan pandemi covid-19 yang menjadikan masyarakat lebih memilih pencegahan agar tidak terkena virus tersebut. Pandemi COVID-19 memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat, memicu perubahan perilaku dan kebijakan kesehatan. Penerapan protokol kesehatan seperti 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) menjadi kunci dalam pencegahan penularan. Selain itu,peran tenaga kesehatan masyarakat dalam edukasi dan komunikasi risiko juga sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Sejarah panjang ilmu kesehatan masyarakat, dari peradaban mesir kuno
hingga peradaban sekarang yang jauh lebih modern, memberikan gambaran bahwa kesehatan masyarakat tidak bisa lepas dari berbagai kondisi masyarakat. Di berbagai situasi dan kondisi masyarakat tetap memerlukan preventif dan promotif
untuk menunjang kesehatan mereka.

KATA KUNCI : Kesehatan, Masyarakat, Preventif, Wabah

DAFTAR PUSTAKA
Kusumayati, Agustin. (2022). Indonesian Public Health Olympiad. Jakarta:
AIPTKMI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun