Mohon tunggu...
Rizka Amelia Putri Rouhillah
Rizka Amelia Putri Rouhillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Keperawatan UNAIR

Be better not bitter.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Boikot atau Vandalisme?

10 Juni 2024   12:31 Diperbarui: 10 Juni 2024   12:31 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aksi boikot. (Sumber : akun X @ieyasu_kirin)

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia beramai-ramai melancarkan aksi boikot yang ditujukan untuk brand yang bekerja sama dengan pemerintah Israel. Dibarengi dengan menaikkan tagar #FREEFORPALESTINE, banyak vidio amatir yang merekam jalannya aksi tersebut dan berujung viral. Tapi apakah hal itu efektif dan membantu keluarga kita di Palestine?

Salah satu kasus boikot yang sedang ramai diperbincangkan warganet adalah demo di salah satu coffeshop ternama. Dalam vidio amatir yang tersebar dimedia sosial, terlihat bahwa terdapat sekelompok orang yang menyuarakan boikot brand dari coffeshop tersebut dengan menghina para pelanggan yang sedang menikmati minuman di sana. Terlihat pula para karyawan coffeshop yang hanya melihat tanpa berani untuk menghentikan aksi tersebut. Tidak hanya bersorak, sekelompok orang yang menyuarakan boikot ini juga menempelkan stiker-stiker boikot bertuliskan stop mengonsumsi brand terkait dan pembebasan untuk Palestina pada beberapa sudut bangunan coffeshop.

Banyaknya tanggapan dari warganet dimulai dari unggahan akun X bernama @tanyakanrl yang kemudian terlampir video dokumentasi aksi demo sekelompok orang disebuah gerai coffeshop. Berbagai macam komentar dilontarkan, baik mendukung ataupun mengecam aksi tersebut. 

Salah satunya yaitu komentar dari akun @pocary_s yang isinya "Menurutku, kita sebagai orang-orang yang membela/support Palestina memang memiliki kewajiban untuk memboikot produk yang pro ke Israel. Tapi, perlu diketahui "boikot" itu adalah "tindakan untuk tidak menggunakan, membeli, atau berurusan dengan seseorang atau suatu organisasi," bukan malah datang ke outlet sampai seperti video di bawah ini. Kembali lagi, ini Cuma menurutku ya.".

Aksi ini menimbulkan perdebatan netizen dari dua sisi. Ada yang mendukung aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada saudara kita yang sedang berjuang di Palestina. Namun, di sisi lain ada juga yang mengecam aksi tersebut sebagai aksi "vandalisme".

Vandalisme adalah perbuatan merusak atau mengahancurkan fasilitas publik atau pribadi dengan sengaja dan tanpa izin dari pemilik. Contoh dari vandalisme itu sendiri salah satunya yaitu mencoret-coret atau menempelkan stiker-stiker pada properti milik orang lain. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi pemilik properti, baik dari segi estetika dan finansial.

Dapat disimpulkan dari berbagai pendapat netizen di kolom komentar, aksi boikot yang dilakukan sekelompok orang di gerai coffeshop adalah tindakan yang mengganggu aktivitas publik dan merusak fasilitas yang ada dengan menempelkan stiker disetiap sudut coffeshop tanpa seizin dari pemilik. Aksi boikot ini disebut berlebihan bahkan tergolong dalam aksi vandalisme.

Maka dari itu, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam melancarkan boikot terhadap brand-brand terkait, dan tidak menimbulkan kerugian untuk negara kita sendiri. Alangkah baiknya untuk mencari solusi atau membantu warga Palestina secara finansial dengan mengumpulkan donasi yang mana hal tersebut lebih bermanfaat dan berdampak positif bagi warga Palestina itu sendiri.

Janganlah kita mengusir asap, meninggalkan api. Berhati-hati dalam bertindak. Karena semua yang kita lakukan pasti ada akibatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun