Mohon tunggu...
Rizka Amalia Zahroh
Rizka Amalia Zahroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca, Kepribadian pendiam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Taat kepada Nabi Menjadikan Seseorang diberi Nikmat yang Sama dengan Nikmat Orang Sholih

15 Agustus 2024   21:24 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:57 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan mengenai kita tidak mampu membalas Nabi selamanya, yang mana kita berkewajiban untuk mencintai Nabi, keluarga, sahabat dan ummat Nabi. Keterangan selanjutnya adalah

Wajib juga bagimu untuk taat kepada Allah dalam setiap perkara yang diperintah Allah seperti firman Allah:  Apa yang diberikan Rasul kepada kalian, maka terimalah dan apa yang dilarang rasul kepada kalian, maka tinggalkanlah. Barangsiapa yang taat kepada rasul, maka dia taat kepada Allah. 

Di antara yang menunjukkan kamu taat kepada Allah adalah kamu menolong agama Allah dengan ucapan dan perilakumu, kamu menghidupkan sunnah dan mengikuti Nabi dalam akhlaq Nabi. Di dalam hadits: Barangsiapa menghidupkan sunnahku, maka dia mencintaiku. 

Barangsiapa yang mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga. Termasuk bukti taat adalah kamu membaca sholawat seperti yang diperintahkan Allah kepadamu seperti firman Allah: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada Nabi.

Terlebih pada malam jum'at dan hari jum'at seperti keterangan di dalam hadits: Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari jum'at dan malam jum'at. Barangsiapa yang melakukan hal tersebut, maka aku akan bersaksi dan memeberi syafaat pada hari qiyamat.

            Terdapat di dalam hadits bahwa Tsauban yang menjadi budak Rasulullah itu sangat mencintai rasul, sedikit sabarnya terhadap Nabi. Pada suatu hari Rasul datang kepada Tsauban dan seketika berubah warna Tsauban yang mana Tsauban dikenal susah pada wajahnya. Rasul berkata kepada Tsauban: Apa yang merubah warnamu? Tsauban menjawab: saya tidak sakit dan tidak lapar, tetapi ketika saya tidak melihan engkau, saya menjadi sangat liar sampai saya bertemu engkau. 

Kemudian saya ingat akhirat, saya sangat takut ketika saya tidak melihat engkau karena engkau di angkat menjadi nabi dan saya jika masuk surga, tempat saya lebih dekat dengan tempat engkau. Jika saya tidak masuk surga, maka saya tidak akan melihat engkau selamanya. Kemudian turun firman Allah: Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul, maka orang tersebut akan bersama orang yang Allah beri nikmat dari para Nabi, orang jujur, orang mati syahid, orang shalih yang mana mereka semua baik untuk dijadikan teman.

Bab 4 Kitab Akhlaqu lil Banat Juz 2

Penulis Artikel: Rizka Amalia Zahroh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun