Ketahuilah wajib bagi orang mukallaf meskipun budak untuk mengetahui rukun-rukun islam dan iman. Rukun-rukun Islam itu ada lima yaitu Meyakini bahwa sesungguhnya tiada tuhan kecuali Allah SWT dan bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT, Mendirikan sholat, Memberikan zakat, Berpuasa pada bulan Ramadhan, Hajji ke Baitullah bagi yang mampu melaksanakannya. Rukun-rukun Iman ada enam yaitu Beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab-Kitab, Utusan, Hari Akhir, Taqdir baik dan buruk.
Wajib juga bagi orang mukallaf untuk mengetahui aqoid-aqoid iman, yaitu sifat-sifat wajib, sifat mustahil, sifat jaiznya Allah SWT, sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Rasulullah SAW. Wajib bagi Allah untuk memiliki sifat wujud (ada), qidam (terdahulu), baqo' (kekal), mukholafatuhu lilhawaditsi (berbeda dengan sesuatu yang baru datang) dengan seluruh makhluqnya, Allah SWT berdiri dengan Dzat-Nya sendiri, makna Allah berdiri dengan dzatnya sendiri yaitu Allah SWT tidak butuh dengan Dzat yang mendirikan Allah SWT, tidak butuh juga dengan Dzat yang mewujudkan yang mewujudkan Allah SWT, akan tetapi Allah SWT yang mewujudkan semua sesuatu. Wajib bagi Allah SWT bersifat wahdaniyah (esa), makna wahdaniyah yaitu Allah SWT tidak ada yang menyamai dalam dzat, sifat maupun perbuatannya.Â
Sifat yang telah disebutkan yaitu enam sifat yang diantaranya dinamakan sifat Nafsiyyah yaitu sifat wujud, lima sifat setelah wujud itu disebut sifat Salbiyah, dan wajib bagi Allah SWT juga mempunyai tujuh sifat yang disebut sifat Ma'ani. Sifat Maani yaitu qudroh (mampu), irodah (menghendaki), ilmu (mengetahui) yang meliputi semua pengetahuan, hayat (hidup), sama' (mendengar), bashar (melihat), kalam (berbicara) yang sepi (tanpa) huruf-huruf, suara dan selain huruf yang ditemukan dalam bicaranya benda yang baru.Â
Mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat 'adam (tidak ada), huduts (baru), fana (rusak), menyamai makhluqnya, Allah butuh pada dzat atau perkara yang mewujudkan, Allah tidak satu dalam dzat, sifat dan perbuatan-Nya. Mustahil bagi Allah SWT mempunyai sifat ajzu (tidak mampu), adanya sesuatu dari alam semesta dengan selain kehendak Allah SWT, jahlu (bodoh) dalam sesuatu dari pengetahuan, mautu (mati), shomamu (tuli), 'umyu (buta), bakamu (bisu) atau adanya huruf atau suara dalam bicara-Nya Allah SWT yang terdahulu. Jaiz dalam haq-Nya Allah SWT untuk melakukan setiap perkara yang mungkin atau meninggalkannya. Wajib bagi Allah pada setiap kesempurnaan secara keseluruhan yang berhubungan dengan dzat-Nya Allah SWT yang maha luhur. Mustahil bagi Allah SWT pada seluruh kekurangan. Dalil yang menunjukkan atas kewajiban sifat-sifat Allah SWT yaitu adanya alam semesta ini dengan bentuk yang indah.
Wajib bagi Rasulullah SAW untuk jujur dalam setiap perkara yang disampaikan meskipun dengan bercanda, amanah (dapat dipercaya), fathanah (cerdas), menyampaikan sesuatu yang diperintahkan untuk disampaikan kepada makhluq. Mustahil bagi Rasulullah SAW untuk bersifat bohong, khianat, bodoh, menyimpan sesuatu yang diperintahkan untuk menyampaikannya. Jaiz bagi Rasulullah SAW itu sifat-sifat manusia, sakit, jima' yang halal, seluruh makna ini dikumpulkan dalam lafadz
Penulis : Rizka Amalia Zahroh
