Mohon tunggu...
Rizka Amalia Nur Farikha
Rizka Amalia Nur Farikha Mohon Tunggu... -

mahasiswi psikologi '12

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wong Ndeso Ngaku Kutho

23 September 2014   01:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:54 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya banyak fenomena yang menarik setiap perhatian kita, dari hal yang paling sepele hinga hal-hal yang memiliki dampak yang luas pun mampu menyedot perhatian kita. Jika kita menelisik lebih dalam akan fenomena-fenomena yang banyak maka akan banyak hal pula yang kita dapat. Salah satu kasus yang banyak terjadi pada saat ini adalah wong deso ngaku kutho. Dalam fenomena wong ndeso ini banyak yang mencoba menjadikan dirinya serta membunuh karakternya yang asli menjadi wong kutho yang gahol abis dengan gaya perlente nya.

Memang fenomena ini banyak di temukan dari anak remaja hingga orang tua yang ngaku kutho padahal perilaku ndeso, dan uniknya hal ini banyak terlihat di Negara kita tercinta Indonesia.Tanpa mereka sadari sedikit demi sedikit mereka mulai berperilaku tidak sesuai dengan norma yang sesuai dengan daerah asalnya. Aspek penampilan menjadi tolok ukur pertama bagi kalangan kaum kuthoers yang mencoba tetap eksis, akan tetapi hal tersebut malah menjadikan mereka semakin terlihat aneh di semua kalangan masyarakat.

Pada hakikatnya orang kutho maupun ndeso memiliki struktur hidup yang sama saja. Pandangan mereka akan kehidupan pun juga tidak jauh berbeda akan tetapi masyarakat sendirilah yang memulai mebuat koridor yang membedakan antara masyarakat kota maupun masyarakat desa. Setiap masayarakat memiliki paradigma yang berbeda-beda. Hal tersebut juga di pengaruhi oleh seberapa sumber berita yang mampu ia serap serta pola masyarakat di mana ia berada. Perilaku perilaku yang demikian mampu menimbulkan abnormalitas terhadap individu.

Sebagian besar masayrakat khususnya remaja akan merasa malu jika dikatakan sebagai anak yang ndeso sehingga muncullah rasa kurang percaya diri pada anak tersebut. Jika terus menerus anak tersebut di katakana sebagai anak yang ndeso maka dapat saja terjadi jika suatu saat anak tersebut akan merunbah dirinya menjadi anak yang berkepribadian layaknya anak kutho. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga ketika anak tersebut tidak mampu merepresentasikan dirinya dalam gaya kutho, maka anak tersebut dapat menjadi anak yang anti social denagn rasa kurang percaya dirinya karena ia merasa sebaai anak yang ndeso bahkan katrok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun