Mohon tunggu...
Novi Rizka Ameliya
Novi Rizka Ameliya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pendidikan Bahasa Arab UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perkembangan psikososial

7 Mei 2015   14:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:17 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peperkembangan psikososial pada Masa Kanak-kanak Awal

Banyak keluarga dan pendidik anak usia dini menekankan perkembangan social selama masa kanak-kanak awal atau tahun-tahun prasekolah. Aspek-aspek perkembngan social emosional anak-anak prasekolah dapat menjadi bagian integral dari perkembangan area lainya, seperti perkembangan aspek kognitif dan perkembangan motorik.

a)Elemen-elemen Sosial dari bermain dan implikasinya pada pendidikan

Dalam bermain anak mengalami perubahan dari permainan solitair, parallel, sampai kepermainan asosiatif. Dari bermain anak belajar sejumlah peraturan social.

b)Otonomi  dan inisiatif yang berkembang, serta implikasinya pada pendidikan

Anak pada masa kanak-kanak awal menurut perkembangan psikososial Erikson berada pada tahap perkembangan otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu, serta perkemnbangan inisiatif vs rasa bersalah.

c)Perasaan tentang diri (self) dan implikasinya pada pendidikan

Perkembangan self diawali dari perasaan diri secara fisik seperti ‘saya adalah anak perempuan’, ‘saya berambut panjang ‘, kemudian berkembang menjadi perasaan diri yang lebih bersifat psikologis, seperti ‘saya pandai meklompat’, ‘saya disenagi orang banyak’. Perkembangan self yang baik akan meningkatkan self-esteem yang positf anak yang memiliki self-esteen positif akan lebih berprestasi, lebihpercaya diri dan lebih mandiri serta ramah.

d)Hubungan teman sebaya,serta implikasinya pada pendidikan

Anak yang popular terbukti memiliki keterampilan social yang lebih tinggi disbanding anak yang populer.  Anak yang populer terlibat dengan hubungan teman sebaya yang lebih kompleks,dan hal ini lebih menguntungkan dan mengingatkan lagi bagi perkembangan kognitifnya.

e)Konflik social, serta implikasinya pada pendidikan

Anak-anak yang mengalami konflik dan mampu mengatakan secara verbal akan mencoba menyelesaikan konfliknya dengan kekuatan fisik. Oleh karena itu belajar mengatakan perasaannya untuk menyelesaikan konfllik secara verbal menjadi hal yang sangat penting bagi anaka pada masa kanak-kanak awal.

f)Perilaku prososial, dan implikasinya pada pendidikan

Perilaku prososial dapat berkembang  apabila anak diajarkan untuk berfikir dengan cara sudut  pandang orang lain, hal ini dapat diperoleh melalui permainan pura-pura.

g)Ketakutan-ketakutan anak beserta implikasinya pada pendidikan

Anak-anak mengalami perkembangan emosi dari senang, marah, susah menjadi malu, kecewa dan sebagainya. Pada masa ini anak tidak perlu belajar bagaimana cara mengekspresikan emosinya, tetapi perlu belajar  mengendalikannya.

h)Pemahaman gender dan implikasinya pada pendidikan

Anak masa kanak-kanak awal sering mengembangkan stereotipi tentang gender yang salah , seperti anak perempuan tidak boleh menjadi polisi. Pendidik mempunyai peranan penting untuk mengajarkan anak sadar akan gendernya sendiri , menentang berkembangnya stereotipi tentang  gender yang salah, serta mendengar, serta mendorong anak-anak bermain secara lintas gender.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun