Kota Cimahi merupakan sebuah kota kecil di Jawa Barat. Awalnya, Cimahi merupakan bagian dari Kabupaten Bandung, namun pada tahun 1975 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 29 Tahun 1975 Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif dan kemudian pada tahun 2001 menjadi Kota Otonom.
Hingga saat ini Cimahi merupakan kota mandiri. Melihat sejarah di kota kecil ini, rupanya Cimahi menjadi salah satu kota penting pada zaman penjajahan Belanda. Memang, sedikit literatur yang membahas tentang kota kecil ini.
Namun, siapa yang menyangka? Sebutan Kota Hijau merupakan sebutan yang sesuai bagi kota ini. Mengapa demikian? Yap, sebanyak kurang lebih 60% wilayahnya terdiri dari wilayah pendidikan dan fasilitas kemiliteran. Pada zaman penjajahan Belanda, Cimahi menjadi salah satu tempat penyimpanan logistik militer dan pendidikan militer.
Sebagai wilayah garnisun atau wilayah kemiliteran, Cimahi memiliki berbagai peninggalan bangunan-bangunan bersejarah, terutama bangunan dengan desain artdeco Belanda. Bangunan-bangunan cantik ini dapat dijadikan wisata heritage, bahkan dijadikan ecomuseum. Mengapa?Â
Karena nilai sejarah dan keindahan bangunan-bangunan di Cimahi layak dipertahankan. Bahkan, sebanyak 10 bangunan bersejarah di Cimahi sudah terdaftar sebagai bangunan cagar budaya. Tepat sekali untuk dijadikan ecomuseum kan?
Sebenarnya, apa saja yang menjadi daya tarik Cimahi untuk dijadikan ecomuseum?
Sebelumnya, mari kita lihat dulu sejarah Cimahi dan menjawab semua pertanyaan tentang kota kecil ini.
Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811 saat Gubernur Jendral Willem Daendels membuat jalan Anyer -- Panarukan. Ditandai dengan dibuatnya pos penjagaan (IoJi) di Alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874 - 1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung - Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi.
Bahkan, stasiun Cimahi dibangun awalnya untuk mengangkut logistik kemiliteran dari Batavia ke Cimahi. Tahun 1886 dimulainya pembangunan pusat pendidikan militer dan fasilitas lainnya, seperti Rumah Sakit Dustira, rumah tahanan militer, pusat pendidikan kesehatan, hingga tempat hiburan khusus bagi tentara Belanda pada masa itu.