Limbah dapur terbuang begitu saja????Â
Ubah dengan ini yuk supaya lebih bermanfaat lagi
    Temanggung (22/7/2021). Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berlangsung sejak 30 Juni- 12 Agustus 2021 dengan mengusung tema Sinergi perguruan tinggi dengan masyarakat di masa pandemic Covid-19 berbasis pada tujuan pembangunan (SDGs) melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
Mahasiswi Universitas Diponegoro, Rizka Claudina Listy jurusan peternakan berinisiatif untuk melakukan program edukasi dengan tema Optimalisasi peran PKK saat pandemi Covid-19 dengan kreasi tanaman sukulen serta memanfaatkan limbah cangkang telur sebagai pupuk organik untuk tanaman hias.
     Telur merupakan salah satu produk hasil ternak yang sering kita konsumsi. Harganya yang relative murah dan kandungan nutrisinya yang baik membuat telur banyak diminati dari berbagai kalangan umur. Telur merupakan produk pangan yang mudah didapatkan. Selain itu telur memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan. Diantaranya yaitu dapat meningkatkan kinerja otak, melancarkan peredaran darah dan mencegah anemia, menurunkan resiko kanker serta dapat menurunkan berat badan. Tidak hanya telur saja loh yang bermanfaat ternyata cangkang telur juga bisa dimanfaatkan.
Saat ini masyarakat di seluruh Indonesia tengah dilanda musibah besar akibat dari Covid-19, maka dari itu Universitas Diponegoro kali ini mengusung tema KKN (Kuliah Kerja Nyata) "Sinergi Perguruan Tinggi Dengan Masyarakat Dimasa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan(SDGs) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata " dimana kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal sekitar. Program-program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNDIP TIM II 2021 diharapkan mampu meringankan beban masyarakat, terutama di bidang ekonomi.
Pengumpulan cangkang telur sebagai bahan pupuk organicÂ
Seperti di Desa Congkrang, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung salah satu mahasiswa KKN TIM II 2021 wilayah RT 02 melakukan pembuatan pupuk organik cair yang berasal dari limbah cangkang telur. Pelaksanaan program ini diterima dengan baik oleh warga sekitar. Akan tetapi mengingat adanya pandemi Covid-19 sebagian warga meminta penyuluhan dilakukan secara door to door atau mandiri.Â