Mohon tunggu...
RIZKA AULIYAFITHROTIL
RIZKA AULIYAFITHROTIL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Seni

Drama dan Teater, Dua Sisi Sama Tapi Berbeda

14 Oktober 2024   07:11 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:51 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkali, istilah drama dan teater digunakan secara bergantian dalam percakapan sehari-hari. Namun, keduanya memiliki nuansa dan cakupan yang berbeda. Untuk memahami perbedaan ini, mari kita mulai dari akar kata dan definisi dasarnya.
 Drama: Kata "drama" berasal dari bahasa Yunani, "dran," yang berarti "tindakan" atau "perbuatan." Dalam konteks seni, drama merujuk pada suatu karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia melalui dialog dan tindakan. Naskah drama adalah cetak biru dari sebuah pertunjukan, berisi dialog, monolog, dan petunjuk panggung.


Teater: Kata "teater" berasal dari bahasa Yunani, "theatron," yang berarti "tempat untuk melihat." Teater merujuk pada pertunjukan atau pementasan dari sebuah naskah drama. Ini adalah pengalaman estetika yang melibatkan berbagai unsur seni, seperti akting, tata panggung, kostum, pencahayaan, musik, dan efek suara.


Perbedaan Utama:
Bentuk: Drama adalah bentuk tertulis, sedangkan teater adalah bentuk pertunjukan. Drama adalah naskah, sedangkan teater adalah pengalaman langsung.
Unsur: Drama lebih fokus pada teks dan dialog, sementara teater melibatkan berbagai unsur seni lainnya untuk menciptakan pengalaman yang lebih kaya.
Tujuan: Drama bertujuan untuk menceritakan sebuah kisah, sedangkan teater bertujuan untuk menyampaikan pesan atau emosi melalui pertunjukan.


Perbedaan dari Ciri-Cirinya
Perbedaan antara drama dan dan juga bisa dilihat dari ciri-cirinya, seperti berikut.
*Pada drama pengucapan vokal tidak memerlukan yang terlalu kuat sebab didukung oleh teknologi lain seperti microphone dan speaker. Sedangkan pada teater, memerlukan pengucapan vokal yang kuat. Hal tersebut dikarenakan teater tampil di atas panggung dan vokal harus terdengar hingga penonton barisan belakang.
*Pada seni drama, emosi yang dikeluarkan tidak harus kuat sebab diperkuat dengan alat seperti kamera dan berbagai macam teknik untuk mengambil gambar. Serangan pada teater emosi harus sesuai dengan perasaan yang ekstrem. Hal tersebut dikarenakan penampilan dilakukan di atas panggung dan perasaan harus bisa sampai ke penonton paling belakang.
*Pada penampilan drama makeup tidak harus mencolok, tetapi pada permainan teater make up harus sangat terlihat. Teater akan tampil diatas panggung dengan lighting. Jadi, jika tata rias tidak full justru bisa membuat penonton tidak terlalu jelas melihat karakter pemain.
*Untuk pengambilan adegan drama bisa  dilakukan beberapa kali. Karena drama direkam menggunakan kamera yang bisa dihapus jika ada kesalahan. Tetapi pada teater, penampilan Harus ditampilkan secara terus-menerus tanpa adanya jeda. Penampilan harus sempurna karena tidak bisa diulang lagi.


Contoh Sederhana:
Drama: Naskah "Romeo dan Juliet" karya William Shakespeare adalah contoh klasik sebuah drama. Naskah ini berisi dialog antara karakter, deskripsi setting, dan petunjuk panggung.
Teater: Pementasan "Romeo dan Juliet" di sebuah teater adalah contoh dari sebuah pertunjukan teater. Pementasan ini melibatkan aktor yang memerankan karakter, kostum yang indah, tata panggung yang megah, musik yang emosional, dan efek pencahayaan yang dramatis.


Analogi:
Jika kita membandingkan drama dengan sebuah resep masakan, maka teater adalah hidangan yang sudah jadi. Resep (drama) berisi semua bahan dan instruksi yang diperlukan untuk membuat hidangan (teater). Namun, hidangan yang dihasilkan akan bervariasi tergantung pada koki (sutradara), bahan-bahan yang digunakan, dan suasana di dapur (teater).


Hubungan Antara Drama dan Teater:
Drama dan teater memiliki hubungan yang saling melengkapi. Drama adalah fondasi dari teater. Tanpa naskah drama, tidak akan ada pertunjukan teater. Sebaliknya, teater memberikan kehidupan pada naskah drama. Melalui pertunjukan, penonton dapat merasakan emosi, memahami karakter, dan terhubung dengan cerita dengan cara yang lebih mendalam.


Jenis-Jenis Teater:
 Teater Klasik: Berasal dari tradisi Yunani Kuno dan Romawi Kuno, seperti tragedi dan komedi.
Teater Modern: Berkembang sejak abad ke-20, dengan gaya yang lebih eksperimental dan inovatif.
 Teater Musikal: Menggabungkan unsur drama, musik, dan tari.
Teater Boneka: Menggunakan boneka sebagai medium untuk bercerita.
Teater Jalanan: Pertunjukan yang dilakukan di ruang publik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun