Mohon tunggu...
Rizky Fauzi
Rizky Fauzi Mohon Tunggu... Dosen - Wakil Ketua III Bidang Kerjasama, Kemahasiswan dan Alumni STIKOM Inter Studi

Penulis Buku : What Next After Resign - 2018 Penulis Buku : The Good Founder - 2021 Penulis Buku : Membangun Komunikasi di Organisasi Kemahasiswaan - 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eril, Orangtua dan Indonesia

10 Juni 2022   14:34 Diperbarui: 10 Juni 2022   14:37 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

26 Mei 2022 seluruh Indonesia dibuat tersentak sedih dan kaget mendengar berita mengenai hilangnya Eril saat berenang di sungai Arre di negara Swiss, yang anak dari gubernur Jawa barat Ridwan Kamil, semua pemberitaan, baik sosial media, televisi dan surat kabar ramai memberitakan peristiwa hilangnya Eril.

Proses pencarian pun berjalan dari hari ke hari, namun tidak kunjung menemukan hasil, yakni tidak ditemukan dimana ananda Eril tersebut berada, padahal semua cara telah dilakukan oleh petugas dan polisi setempat.

Duka yang mendalam terpotret di berbagai pemberitaan media secara jelas di raut wajah dan postingan media sosial kedua orang tua Eril, yakni Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil dan juga ibunda Si Cinta Atalia, ikhtiar terus di lakukan dengan d iringi oleh doa pastinya, hati orang tua mana yang tidak luka mengalami kejadian seperti ini.

Simpati dan juga empati terus berdatangan dari seluruh penjuru Indonesia, baik dari pejabat, handai taulan, artis, dan juga seluruh masyarakat Indonesia, baik yg mengenal ataupun yg tidak mengenal secara langsung, baik dari orangtua maupun anak muda.

Peristiwa ini mampu menyatukan perbedaan pandangan, aliansi, politik, dan hal lainnya di Indonesia, semua bersatu untuk menguatkan dan memberikan dukungan untuk keluarga besar Eril, hal ini lah yang menurut saya menjadi pembeda antara bangsa kita dan bangsa lain. 

Keberagamanlah yang menyatukan kita menjadi Indonesia, empati yang besarlah yang mampu menjadikan kita bhinneka tunggal Ika, kepedulian dan tenggang rasa lah yang membuat bangsa kita tehubung dari Sabang sampai Merauke.

Hal ini yang harusnya membuat kita bangga menjadi Indonesia, rasa kehilangan orangtua menjadi rasa kehilangan seluruh Indonesia untuk ananda Eril, doa orang tua diiringi juga oleh doa seluruh masyarakat Indonesia.

Pada 09 Juni 2022, akhirnya semua mendapat jawaban mengenai ananda eril, yang jasadnya diketemukan di sebuah bendungan yang jauhnya 5 KM dari lokasi awal Ananda Eril hilang, semua untaian doa dari orangtua, keluarga, serta doa seluruh warga masyarakat Indonesia telah di jawab dan diijabah oleh Sang Pencipta.

Selamat Jalan ananda Eril, Doa Kami seluruh masyarakat Indonesia. Alfatiha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun