Suruh, Kabupaten Semarang (2/8/21), Â Universitas Diponegoro tahun 2021 ini telah menerjunkan mahasiswa KKN Tim II, akan tetapi KKN kali ini tidak dapat dilakukan secara luring atau offline. Sesuai dengan arahan Pemerintah tentang adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, maka kegiatan KKN kali ini diwajibkan dilaksanakan secara daring. Akan tetapi juga dapat dilakukan kegiatan dengan menguarangi intensitas kerumunan dan melaksanakan protocol kesehatan.
Pelaksanaan KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2021 kali ini mengambil tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)".
Kegiatan KKN yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Rizha Prihandini di realisasikan di Gajihan, Desa Bejilor RT 03 RW 01, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan dari 30 Juni hingga 12 Agustus 2021. Dan dalam kegiatan KKN ini telah diksanakan Program Kerja yang diharapkan menjadi solusi dari masalah didesa ini.
Salah satu-nya masalah pembuangan sampah disungai merupakan hal yang yang paling menjadi masalah di desa. Hal ini disebabkan ketidaktahuan masyarakat akibat dan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan ini serta ketidaktahuan masyarakat mengenai tata cara pengelolaan sampah yang benar.
Serta masalah mengenai jumlah kasus Covid-19 yang meningkat di Desa Bejilor akibat kurang patuhnya masyrakat akan protocol kesehatan. Sehingga perlu edukasi lebih mengenai pentingnya hal ini.
"Bingung dek mau buang sampah dimana, soalnya lebih enak buang disungai. Lebih praktis dan mudah." Ujar seorang warga
"Kelupaan dek pake masker, lagian kalau sehat juga gaperlu masker" Tutur seorang warga .
Dengan ini Rizha (21) membuat sebuah program mengenai Edukasi Pengendalian Pencemaran Perairan yang diakibatkan oleh sampah di sungai. Dan juga Program mengenai Edukasi Awas dan Tanggap Protokol Kesehatan. Program ini sesuai dengan SDG's yang ada dan sesuai dengan kondisiÂ
Kegiatan ini dilakukan dengan visitasi rumah warga atau secara door to door guna menunjang warga akan keterbatasan teknologi dan agar menghindari kerumunan yang berlebih pada masa pandemic serta edukasi ini dilakukan dengan sosialisasi dan membagikan brosur sebagai media agar warga lebih mengerti akan edukasi ini.
Dan juga dilakukan edukasi cara mencuci tangan yang baik dan benar serta pembagian handsanitizer terhadap anak-anak desa Bejilor yang saat itu sedang beramain. "Seru mbak, kapan-kapan adain lagi ya mbak" tutur seorang anak.
Minat dan antusias yang tinggi ini sangat membantu keberlangsungan dan keberhasilan program edukasi yang dilaksanakan. Rizha  (21) berharap dengan respon positif yang diberikan masyarakat, kegiatan ini dapat menjadi solusi dan dapat dilakukan secara berkelanjutan, bukan hanya saat program KKN ini berlangsung.