Berdasarkan sensus penduduk di tahun 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada akhir bulan Januari 2021, sebagian besar penduduk di Indonesia merupakan generasi Z/gen Z (27.94%) yaitu generasi yang lahir antara tahun 1997 sampai dengan tahun 2012 dengan perkiraan usia saat ini 8-23 tahun.Â
Bisa dikatakan mereka saat ini berada di bangku SD sampai perguruan tinggi. Dengan demikian, gen Z memegang peranan penting dan memberikan pengaruh pada perkembangan Indonesia saat ini dan nanti.
Jika menilik pada apa yang pernah ditulis oleh Jenkins (2017) dari artikelnya yang berjudul "Four Reasons Generation Z will be the Most Different Generation", ada beberapa alasan mengapa generasi ini berbeda dengan generasi lainnya.Â
Alasan pertama, gen Z memiliki harapan, preferensi, dan perspektif kerja yang berbeda serta dinilai menantang bagi organisasi. Alasan kedua, karakter gen Z lebih beragam, bersifat global, serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap masyarakat kebanyakan.Â
Karakter yang menjadi ciri khas adalah gen Z mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka. Bagi mereka, teknologi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari layaknya udara yang mereka hirup untuk bernafas (https://pskp.kemdikbud.go.id/).Â
Di sisi lain, guru-guru yang saat ini mengajar generasi Z berasal dari generasi milenial (lahir di tahun 1977-1995), generasi X (lahir di tahun 1965-1976), hingga generasi baby boomer (lahir di tahun 1946-1964). Karakter dari masing-masing generasi berbeda dengan generasi Z. Karakter dari generasi milenial adalah percaya diri, berorientasi pada kesuksesan, toleran, kompetitif, dan haus perhatian.Â
Karakter dari generasi X adalah individualis, luwes, skeptis terhadap wewenang, dan mempunyai harapan tinggi terhadap pekerjaan. Karakter dari generasi baby boomer adalah berjiwa petualang, optimistik, berorientasi kerja dan anti pemerintah (https://www.kompasiana.com/).
Dalam rangka untuk mengajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan karakter siswa yang termasuk ke dalam generasi Z, guru-guru bahasa Inggris (generasi milenial, generasi X bahkan generasi baby boomer) di Agam Barat dan Timur mengikuti lokakarya yang diadakan oleh Program Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta, pada hari Jumat, 12 Agustus 2022 secara daring. Lokakarya ini bertujuan untuk memperkenalkan microlearning dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa Inggris kepada guru-guru bahasa Inggris.
Dr. Ifan Iskandar, M.Hum. selaku pembicara dalam lokakarya tersebut menjelaskan secara panjang dan lebar bahwa microlearning adalah proses pembelajaran melalui modul-modul kecil yang terencana dengan baik dan kegiatan pembelajaran jangka pendek.Â
Dengan kata lain, microlearning merupakan pendekatan untuk mempelajari informasi baru dalam potongan-potongan kecil pada suatu waktu (Valamis, 2022).Â