Mohon tunggu...
Islah R. Nusa
Islah R. Nusa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Siswi SMAN 1 Padalarang

14 Januari 2003

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sang Pelebar Sayap Indonesia

27 Februari 2020   04:26 Diperbarui: 27 Februari 2020   04:54 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bacharuddin Jusuf Habibie, siapa hang tidak kenal dengan sosok yang satu ini? Beliau adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang biasa dikenal dengan B.J Habibie, adalah tokoh yang sangat berjasa bagi Indonesia dan juga bagi penerbangan Indonesia.

Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli pertanian yang berasal dari etnis Gorontalo[14][15], sedangkan ibunya dari etnis Jawa Karena tumbuh di keluarga yang sangat relijius, ayahnya selalu membacakannya ayat-ayat suci Al-Qur'an. Tetapi, BJ Habibie sangatlah menyukainya.Beliau berkata bahwa mendengarkan lantunan ayat suci yang berasal dari ayahnya.

Bahkan katanya beliau sudha bisa membaca ayat suci Al-Qur'an semenjak berusia 3 tahun. Beliau juga sejak dari kecil sudah berpikir secara krtis terhadap sekitarnya. Hal tersebut menunjukan bahwa beliau sangatlah cerdas dan bijaksana. Hal tersebutlah yang membuat beliau dihormati oleh segala kalangan di Indonesia.

Saat beranjak dewasa, B. J. Habibie pernah menuntut ilmu di Sekolah Menengah Atas Kristen Dago.[26] Habibie kemudian belajar tentang keilmuan teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1954. Pada 1955--1965, Habibie melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

Padahal mendapatkan beasiswa ke Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule dengan jurusan Teknik Penerbangan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang saja sudah sangat luar biasa, tetapi beliau Bahkan pada saat itu lulus dengan predikat cum laude dengan nilai rata rata 9,5. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan 25 Juni 1936 lalu ini memang dikenal memiliki segudang prestasi. Habibie adalah orang Asia pertama yang menorehkan prestasi di kiblat penerbangan sipil dunia, di Montreal, Kanada

Selain itu, kehebatan Habibie juga diakui oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). ICAO memberikan penghargaan Edward Warner Award kepada Habibie. Alasan ICAO memberikan penghargaan tersebut adalah karena Habibie dianggap menjadi perintis atau berkontribusi besar terhadap penerbangan sipil dunia

Nah, setelah melihat hal tadi, kita pastinya sudah tidak ragu lagi dong dengan fakta bahwa bapak B.J Habibie banyak yang menghormati? Beliau sangatlah jenius dan bahkan ingin memajukan kualitas penerbangan Ndonesia. Sifatnya yang pantang menyerah menghadapi segala tantangan dan juga tetap bersifal tidak egois bisa melebarkan sayap Indonesia untuk terbang bersama dengan Negara lainya. Sifat itu patut untuk dicontoh oleh anak-anak sekarang. Jadikanlah "Sang pelebar sayap" sebagai motivasimu untuk melakukan sesuatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun