Mohon tunggu...
Rys
Rys Mohon Tunggu... -

Hobi saya travel dengan pesawat terbang :) Ikuti Instagram saya: https://www.instagram.com/rizayosia/ dan website saya: My Flying Doctor

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Melanjutkan Penerbangan dengan Garuda Indonesia Kelas Bisnis

22 Oktober 2016   14:18 Diperbarui: 22 Oktober 2016   14:35 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah pengalaman saya terbang dengan Garuda Indonesia dari Surabaya ke Sydney di kelas bisnis. Rute kali ini adalah Surabaya - Denpasar - Sydney. Untuk Garuda kelas bisnis, ada area check-in premium. Petugas check-in menyapa dengan ramah dan segera membantu membawakan bagasi saya. Selama proses check-in yang hanya berlangsung kurang dari 5 menit, saya menunggu dengan santai di beberapa kursi sofa.

Premium check-in area milik Garuda Indonesia di bandara international Juanda
Premium check-in area milik Garuda Indonesia di bandara international Juanda
Premium check-in area; tas koper merah dan raket squash itu adalah milik saya
Premium check-in area; tas koper merah dan raket squash itu adalah milik saya
Dari check-in area, saya langsung menuju lounge domestik milik Garuda. Pilihan makanan cukup baik. Ruangan lounge bisa dibilang agak kecil, terutama untuk salah satu bandara tersibuk di Indonesia. Toilet terletak di luar area lounge, tapi terpisah dengan toilet umum. Saya menikmati soto madura di lounge ini.

Lounge domestik Garuda di Juanda
Lounge domestik Garuda di Juanda
Lounge domestik milik Garuda di Juanda
Lounge domestik milik Garuda di Juanda
Boarding berlangsung lancar and cepat. Penumpang kelas bisnis dipersilahkan masuk terlebih dahulu. Untuk rute domestik, kebanyakan Garuda menggunakan pesawat berbadan sempit seperti B737-800 yang saya tumpangi hari ini. Konfigurasi kursi di kelas bisnis adalah 2-2. Ada 8 kursi di kelas bisnis dan kebetulan hari ini saya adalah satu-satunya penumpang. Welcome drink and handuk kecil dibagikan sebelum pesawat lepas landas. Berhubung penerbangan dari Surabaya ke Denpasar hanya 45 menit, setelah lepas landas pramugari segera membagikan kotak makanan. Pelayanan yang baik untuk rute yang sangat pendek. Banyak maskapai penerbangan hanya memberikan minuman di kelas bisnis untuk rute-rute pendek seperti ini. Saya suka lemper yang diberikan di dalam kotak ini.

Kursi kelas bisnis di B737-800 milik Garuda
Kursi kelas bisnis di B737-800 milik Garuda
Kotak makanan
Kotak makanan
Berikut saya membagikan beberapa foto pemandangan yang saya ambil selama penerbangan.

Pulau Bali
Pulau Bali
Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali, 3031 meter
Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali, 3031 meter
Tol di atas laut di Bali
Tol di atas laut di Bali
Setelah mendarat, penumpang kelas bisnis dipersilahkan keluar dari pesawat terlebih dahulu. Di tangga pesawat, mobil Garuda sudah menunggu untuk mengantar saya ke area kedatangan. Kembali pelayanan yang baik dari Garuda.

Mobil Garuda dari pesawat ke area kedatangan
Mobil Garuda dari pesawat ke area kedatangan
Di Denpasar saya tidak perlu mengambil bagasi karena bagasi sudah langsung di-transfer ke penerbangan berikutnya ke Sydney. Saya sempat mampir di premium check-in area milik Garuda di Denpasar untuk meminta agar kursi di sebelah saya dibiarkan kosong kalau bisa selama penerbangan dari Denpasar ke Sydney. Setelah melewati imigrasi, saya menuju ke lounge internasional Garuda yang dibuka tahun 2013. Garuda agak lambat dalam membuka lounge ini karena 2 tahun setelah bandara selesai baru lounge ini dibuka. Saya kurang tahu mengapa sangat lambat.

Garuda Indonesia International Lounge di Bali
Garuda Indonesia International Lounge di Bali
Lounge luas, tapi suhu udara agak terlalu panas untuk saya. Makanan cukup baik dan bervariasi. Saya mencoba nasi jinggo yang setahu saya adalah nasi campus khas Bali. Minuman beralkohol tersedia, tapi harus minta kepada petugas, jadi tidak di-display dengan bebas. Saya juga sempat mandi di lounge ini. Pancaran air agak lemah dan amenities yang disediakan terbatas.

Tempat makan
Tempat makan
Garuda Indonesia International lounge, Bali
Garuda Indonesia International lounge, Bali
Sup tomat, ayam, pasta, sayur, dan anggur merah
Sup tomat, ayam, pasta, sayur, dan anggur merah
Nasi jinggo
Nasi jinggo
Penumpang kelas bisnis dipersilahkan boarding terlebih dahulu. Permintaan saya agar kursi di sebelah saya dikosongkan ternyata dipenuhi walaupun pesawat cukup penuh. Terima kasih Garuda. Welcome drink dan handuk dibagikan sebelum lepas landas dan seperti biasa saya memilih Billecart-Salmon Brut Rosé champagne. Seorang pramugari juga menanyakan menu yang saya mau pesan untuk makan pagi. Berhubung pesawat terbang tengah malam, setelah lampu tanda mengenakan sabuk pengaman dipadamkan, saya segera merebahkan kursi dan tidur.

Champagne (welcome drink) dan handuk kecil; yang di dalam plastik itu penyumbat telinga supaya tidak terganggu waktu tidur
Champagne (welcome drink) dan handuk kecil; yang di dalam plastik itu penyumbat telinga supaya tidak terganggu waktu tidur
Siap untuk tidur
Siap untuk tidur
Setelah tidur nyenyak selama beberapa jam, saya dibangunkan sekitar 1.5 jam sebelum mendarat. Pelayanan makan pagi dimulai setelah handuk kecil dibagikan untuk menyegarkan penumpang. Kali ini saya memilih makanan Jepang berupa ikan salmon. Makanannya enak!

Makanan kecil, jus jeruk, dan handuk kecil
Makanan kecil, jus jeruk, dan handuk kecil
Yellow egg with seaweed pudding, salmon shioyaki with Japanese pickles, Japanese steamed rice, and miso soup
Yellow egg with seaweed pudding, salmon shioyaki with Japanese pickles, Japanese steamed rice, and miso soup
Sekali lagi, pelayanan Garuda sangat baik selama penerbangan ini. Saya menghargai usaha petugas check-in untuk membiarkan kursi di sebelah saya kosong untuk penerbangan dari Denpasar ke Sydney. Mobil untuk mengantar dari pesawat ke area kedatangan di Denpasar juga salah satu servis yang unik dan baik. Beberapa kekurangan adalah ruang lounge di Bali yang menurut saya kurang dingin. Ruangan untuk mandi juga sederhana. Dalam hal ini, Garuda masih kalah jika dibandingkan dengan maskapai bintang lima lainnya. Secara keseluruhan, saya puas dengan pengalaman saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun