Mohon tunggu...
RIZA UMMAMI
RIZA UMMAMI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Terkadang kita lupa, kalau kita begitu berharga

Yang tidak terdeskripsikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Klarifikasi Gus Muwafiq

2 Desember 2019   19:44 Diperbarui: 2 Desember 2019   19:55 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KH. Ahmad Muwafiq atau lebih dikenal Gus Muwafiq mendapatkan kritik pedas oleh netizen karena dianggap telah merendahkan Nabi Muhammad saw. dalam salah satu ceramahnya. awal mulanya dari video yang beredar di media sosial dan grup aplikasi pesan. gus Muwafiq mengatakan sekarang ini ada sebagian orang yang menggambarkan Rasulullah saw secara berlebihan meski sebelum diangkat menjadi nabi.

beliau mengatakan masa kecil nabi sama seperti anak kecil saat ini yang diasuh oleh kakeknya. dari pernyataan tersebut yang menundang kecaman dari beberapa tokoh masyarakat dan ulama. beliau mengatakan " tapi kita sendiri sekarang, akhirnya menggambarkan nbi lahir seperti ini, seperti ini. nabi lahir biasa saja, tidak usah dibuat-buat. beliau juga berkata, nabi lahir bersinar, ya kalau bersinar, ya ketahuan hingga dipotong oleh tentara abrahah. ada juga yang menceritakan, nabi lahir bersinar sampai langit, kalau seperti itu, bakal dicari orang Yahudi, dibunuh. biasa saja, nabi lahir, masa kecilnya dekil (rembes) karena ikut kakeknya kan. anak kecil yang ikut kakek, pasti tidak terurus. kakek itu di mana saja mengurus anak kecil tidak", ujarnya dengan bahasa jawa yang kental.

setelah video itu beredar, gus muwafiq akhirnya meminta maaf dengan membuat klarifikasi yang disisarkan melalui aku resmi Instagram Nahdlatul Ulama. 

"Kepada kaum muslimin dan muslimat, saya mohon maaf"

saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak mencintai Rasulullah, akan tetapi saya sampaikan kalimat itu di Purwodadi, sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini, bahwa milenial itu selalu diskusi dengan saya tentang dua hal tersebut. saya yakin seyakin-yakinnya nur muhmmad mancarkan sinar, akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya benarkah sinarnya seperti sinar lampu? dan semakin dijawab semakin tidak ada ujungnya"

Gus Muwafiq juga menjelaskan kata rembes dalam bahasa jawa yang menjadi inti permasalahannya.

"kemudian terkait dengan kalimat rembes, rembes itu dalam bahsa Jawa artinya punya umbel (ingus) tidak ada yang lain, bahasa saya rembes itu umbel, ini juga terkait apakah anak yang ikut dengan kakeknya ini kan bersih karena kakeknya kan saking cintanya sama cucu sampai mau apa aja cucunya boleh, hal itu saja sebenarnya. nah sekarang Alhamdulillah saya diingatkan, terimakasih, dan demi Allah tidak ada sedikitpun saya menghina Rasulullah saw. saya didik sedari kecil untuk menghormati Rasul. ini bukan masalah keyakinan, ini tentang kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mileial yang kadang kita sendiri tidak tahu jawabannya" 

( https://www.instagram.com/nahdlatululama/?utm_source=ig_embed)

Semoga kita senantiasa dilindungi dari segala fitnah dan senantiasa tabayyun terlebih dahulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun