Mohon tunggu...
Riza Syeibban Nasta Budi
Riza Syeibban Nasta Budi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal, Cita-cita Dosen

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kisah dan Biografi Padli Karyanto : Merantau dari Sumatra Selatan ke Bandung Menjadi Tahfizh Qur'an hingga Imam Masjid

16 Desember 2024   19:15 Diperbarui: 16 Desember 2024   20:37 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto studio Bandung

Padli Karyanto atau akrab dipanggil Padli atau biasa dipanggil oleh Masyarakat tempat tinggalnya dengan panggilan Ustaz Padli, Padli merupakan seorang warga asli Pulau Sumatra Selatan tepatnya di daerah Kabupaten Empat Lawang yang mempunyai perjalanan hidup yang luar biasa. Dilahirkan di Desa Lubuk Kelumpang, Saling, Empat Lawang, kelahiran Tanggal 15-Juli-1997. Padli berasal dari keluarga dengan ekonomi yang kurang dan sebelum Padli merantau pun ia hanya berpendidikan perdesaan yaitu Mondok di Pondok Pesantren Hubbul Aitam dan setelah mendapat Besiswa dari salah satu Pondok Pesantren Tahfiz yang ada di Bandung Padli mencoba untuk mengambilnya dengan sebisa mungkin karna itu salah satu kesempatan besarnya untuk bisa berkembang dan bisa lebih baik kehidupannya dari pada sebelumnya.

Padli sempat bekerja sebagai pekerja kuli atau pekerjaan seadanya di desanya sebelum ia merantau ke Bandung untuk menghidupi kehidupannya Bersama keluarganya di tempat asalnya, padli berjuang untuk terus menghidupi keluarganya bersama saudara-saudaranya pada saat itu, ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dan rata-rata semua saudara-saudaranya langsung bekerja karna ada yang menlanjutkan pendidikannya sampai SMA ada juga yang sampai SMP saja, namun Padli adalah sosok anak yang pantang menyerah dan pekerja keras, ia terus mencoba untuk paling beda dari saudara-saudaranya, hingga ia bisa bekerja sambil Mondok di pesantren yang ada di daerahnya sehingga suatu saat ia di panggil oleh Pesantren Tahfiz yang ada di Bandung untuk menlanjutkan Pendidikan sekaligus hapalan Al-Qur'annya. Dan Pondok Pesantren Tahfiz yang memanggilnya itu merupakan pesantren yang terkenal juga yaitu Pesantren Tahfiz Daarut Tauhid yang berlokasi di gegerkalong kota Bandung.

Padli menempuh Pendidikan dan terus menambah juga memantapkan hapalannya disana selama 3 tahun lamanya sampai dirinya wisuda dengan gelar 30 juz disana.
Pencapaian besarnya bukan hanya itu Padli juga setelah lulus dari Pesantren Tahfiz dirinya ditunjuk menjadi pembimbing santri Tahfiz di pesantrennya itu, ia membimbing sekaligus sembari muroja'ah hapalannya agar terus melekat dan tidak lupa. Enam tahun lamanya sampai sekarang di Bandung dirinya semakin berkembang berkat tekad dan kerja kerasnya, ia mempunyai moto hidup yang mulia yaitu seluruh hidupnya itu untuk beribadah. Maka dari itu Padli di Bandung nyaman dengan Profesi dan kehidupannya, bermulai menempuh Pendidikan, dilanjutkan menjadi pembimbing santri Daarut Tauhid hingga menjadi Imam masjid Baburrahman Kujangsari Buah batu.

Padli mempunyai pekerjaan tambahan saat dirinya ditunjuk menjadi pembimbing santri Daarut Tauhid yaitu menjadi Imam Masjid juga menjadi Guru Pengajian Anak-anak di Komplek Masjid daerahnya tersebut, banyak para orang tua yang menitipkan anak-anaknya kepada Padli untuk belajar mengaji baca dan tulis Al-qur'an, tidak hanya sampai itu ia juga bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang Kuliah atau menjadi seorang Mahasiswa di Institut Agama Islam Persis Bandung, sekarang dirinya sudah menginjak semester 5 di kampusnya, dengan modal hapalan dan tekad perjalananannya bisa sejauh ini dengan nilai plus menjadi lebih baik kehidupannya.

Tentunya setelah perjalanannya yang bisa dikatakan baik Padli tidak pernah sekalipun melupakan keluarganya, bahkan keluarganya pun sedikit dan banyaknya ia biayai untuk kehidupannya. Padli sering mengirim kepada keluarganya yang di tempat asalnya berupa materi baik itu berbentuk uang ataupun yang lainnya. Padli juga sering membiayai kedua orang tuanya jika mereka ingin menjenguk dan sama-sama tinggal di Bandung, walaupun orang tuanya sering berangkat dan pergi dari tempat asalnya ke Bandung Padli tidak merasa keberatan untuk terus membiayai orang tuanya karna menurutnya orang tua adalah modal terbesarnya untuk terus meraih ridha Allah SWT.

Padli Karyanto memberikan pesan sekaligus prinsip penting dalam kehidupan adalah " Jika anda mengerjakan kehidupan anda untuk mendapatkan isi dari Dunia saja tanpa memikirkan Akhirat maka akan sulit untuk anda mendapatkan keduanya, akan tetapi jika anda menjalani kehidupan dengan niat dan menjalaninya penuh semangat karna Ibadah dan karna Allah maka Insya Allah anda akan mendapatkan keduanya dari isi dunia dan untuk bekal Akhirat nanti "
Bagi Padli orang tua adalah sebagai jalan yang masih terlihat jelas untuk meraih ridha Allah dan ibadah sebagai bakal untuk perjalanan menuju Surga Allah, maka begitu penting jika kedua orang tua masih hidup dan jiwa juga raga yang sehat untuk menempuh kehidupan Dunia ini.

Penulis : Riza Syeibban Nasta Budi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun