Mohon tunggu...
Riza Seitra
Riza Seitra Mohon Tunggu... wiraswasta -

Indigenous Indonesian who love to meet and blend with many people... ever tried to think and act like a politician, and thx I failed....hahaha.. A politician never match with me. And right now I start to be a netizen...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Syahrini KW 1

21 September 2011   03:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:46 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

p { margin-bottom: 0.08in; }

Belakangan nama artis Syahrini kembali terangkat. Bukan karena karyanya tetapi karena tindakan dan ucapannya yang telah menginspirasi sebagian rakyat Indonesia. Ini jelas hebat! Ini jelas luar biasa! Saya sebut fenomena itu sebagai fenomena Syahrinisasi.

Syahrinisasi saya ibaratkan seperti proses produksi di pabrik yang menghasilkan produk baru yang serupa tapi tak sama. Siapa yang menjalankan pabrik itu, tak begitu penting. Yang penting syahrinisasi menghasilkan syahrini-syahrini KW 1 alias imitasi. Tetapi meskipun imitasi, syahrini baru tersebut sangat (berusaha) mirip dengan aslinya. Di pusat perbelanjaan saya dengan mudah menemui syahrini KW 1 ini. Jujur saya sendiri sulit membedakan yang asli atau bukan jika saya berjalan di mall. Dari segi tampilan mereka sama ditambah lagi gaya berjalannya. Anggun sekali... Melihat keanggunan seperti itu, saya pasti senang telah ditipu.

Jadi apakah Syahrini itu penipu? Pasti bukan. Syahirini itu motivator sekaligus inisiator. Lihat pakaian dan aksesoris ala Syahrini tersebut. Itu adalah produk yang paling laku di pasaran saat ini. Sesuai dengan hukumnya, semakin laku suatu produk, semakin banyak produksi, semakin terbuka pulalah lapangan pekerjaan. Jika lapangan pekerjaan semakin terbuka, pengangguran pun semakin berkurang. Berita baiknya pemerintah tidak perlu pusing-pusing lagi. Betapa dahsyatnya efek syahrinisasi ini. Ia mampu memberi jalan keluar bagi pemerintah.

Di luar gaya pakaian dan dandannya, hal yang paling hebat menurut saya adalah gaya bicaranya. Saat ini semakin banyak remaja bahkan dewasa yang berkata-kata seperti Syahrini. Teman perempuan saya sering berkata, "Alhamdulillah yah.." atau "Subhanallah yah.." untuk mengekspresikan rasa kaget atau kagumnya. Padahal sebelumnya biasa saja. Saya tidak tahu maksudnya, yang jelas itu pasti gejala BAIK, karena keduanya mengingatkan kita untuk selalu bersyukur kepada Sang Pencipta. Dan setiap yang baik pastilah harus didukung.

Maka ketika fenomena syahrinisasi ini merajalela, meluas hingga ke daerah-daerah, saya ikut senang. Paling tidak lapangan pekerjaan bertambah sedikit. Paling tidak yang berkata baik bertambah. Semoga Indonesia jadi semakin bertambah baik, meskipun sedikit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun