Mohon tunggu...
Riza Ahmad Ibrahim
Riza Ahmad Ibrahim Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Optometrist

swimmer calistener musisian bloger

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Anak Ambliopia: Penyebab, Jenis, Pemeriksaan dan Penanganannya

2 April 2023   20:48 Diperbarui: 2 April 2023   21:12 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Objek Worth's Four dot/ https://en.wikipedia.org

Ambliopia atau disebut juga mata malas dijelaskan sebagai suatu keadaan tajam penglihatan pada mata tidak mencapai optimal sesuai dengan usia dan perkembangannya walau sudah dikoreksi kelainan refraksinya. Sebagai contoh jika pasien telah dilakukan koreksi dengan kacamata yang seharusnya tajam penglihatan (visus) mencapai nilai 1,0 maka penderita ambliopia mengalami nilai visus dengan 0,6 lebih buruk dari penglihatan orang normal.

Penderita ambliopia disebabkan karena penurunan tajam penglihatan unilateral atau bilateral dengan kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binokular abnormal, atau keduanya. Hal tersebut tidak ditemukan penyebab organik pada pemeriksaan fisik mata dan pada kasus dengan keadaan baik, dapat dikembalikan fungsinya dengan pengobatan.

Ambliopia menjadi salah satu faktor risiko terbesar kehilangan penglihatan seumur hidup, hampir 3% populasi di dunia mengalami ambliopia. World Health Organization (WHO) menampilkan data bahwa sekitar 1,3%-3,6% anak mengalami kehilangan penglihatan yang diakibatan oleh ambliopia. Ambliopia diperkirakan akan meningkat hingga 4 kali lipat pada tahun 2040. Sebagian besar kasus dapat dicegah jika terdeksi lebih awal.

Ambliopia disebabkan oleh kurangnya rangsangan untuk meningkatkan perkembangan penglihatan. Suatu penyebab ekstaneural yang menyebabkan menurunnya tajam penglihatan (katarak, astigmat, strabismus, atau kelanian refraksi yang tidak dikoreksi) merupakan mekanisme pemicu yang mengakibatkan suatu penurunan fungsi visual pada orang yang sensitif.

Penyebab ambliopia paling sering terjadi diantaranya anisometropia yang diikuti dengan campuran antara anisometropia dan strabismus, strabismus, dan deprivasi visual. Biasanya diagnosis ambliopia campuran dan strabismus lebih cepat ditemukan daripada ambliopia anisometropia.

Ada 2 faktor penyebab terjadinya amblyopia diantaranya superesi dan nirpakai (Non Use). Ambliopia nirpakai terjadi akibat tidak dipergunakannya elemen visual retino kortikal pada saat kritis perkembangannya terutama pada usia sebelum 9 tahun. Sedangkan supresi pada amblyopia disebut proses kortikal yang akan mengakibatkan terdapatnya skotoma absolut pada penglihatan binokular atau sebagai hambatan binokular pada bayangan retina yang kabur.

Tanda-tanda terjadinya binokular pada diantaranya.

1. Berkurangnya penglihatan satu mata,

2. Menurunnya tajam penglihatan terutama pada fenomena crowding,

3. Hilangnya sensitivitas kontras,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun