KKN-Tematik Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi S1 Keperawatan: Beraksi Menurunkan Angka Stunting Melalui Survei Balita di Desa Sukahayu, Kec. Rancakalong, Kab. Sumedang
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)-Tematik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Program Studi S1 Keperawatan akan fokus pada upaya penurunan angka stunting di Desa Sukahayu, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Melalui survei kesehatan balita di RW 1 hingga RW 8, mahasiswa mengumpulkan data penting untuk mengidentifikasi penyebab dan prevalensi stunting, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik untuk tumbuh kembang anak.
Survei data balita stunting dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN yang berjumlah 15 orang, di antaranya Anandha Novia Ardhani, Annisa Nurul Azizah, Alinda Aura Zahra, Aulia Wulandari, Eli Nurul, Gabriel Dwi Fitri, Feargie Baehanggy, Hasbinoer Ibnu Azhari, Jesika Theresia Sagala, Latifa Putri Palupi, Nadia Fadila Surya, Neng Lina Rohmatun Nisa, Riza Ratna Listi, Siti Aisyah, Trias Syafira. Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Kampus Daerah Sumedang, Universitas Pendidikan Indonesia. Survei kesehatan dilakukan pada tanggal 13 -15 Januari 2025.Â
Jumlah balita usia 0-59 bulan di desa Sukahayu tercatat sebanyak 268 orang. Dari 268 balita tersebut, 17 di antaranya teridentifikasi mengalami stunting, yang perlu segera ditangani dengan program intervensi yang tepat. Selain itu, terdapat 151 remaja wanita yang berusia antara 13 hingga 18 tahun. Kelompok usia ini memerlukan fokus dalam program pemberdayaan pendidikan kesehatan tentang kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Selain itu, sebanyak 763 perempuan berusia 15-49 tahun.
Tujuan dari kegiatan KKN yang dilaksanakan melalui survei data balita stunting di Desa Sukahayu adalah untuk mengidentifikasi dan mendata secara akurat jumlah balita yang mengalami stunting di wilayah tersebut. Survei ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi gizi dan tumbuh kembang anak di desa Sukahayu, serta mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk merancang program pencegahan yang tepat sasaran. Dengan data yang valid, diharapkan upaya pencegahan stunting dapat lebih terfokus dan efektif.
Manfaat dari survei ini sangat besar, dengan mendata balita yang mengalami stunting, pihak terkait dapat lebih cepat mengidentifikasi wilayah atau kelompok yang membutuhkan perhatian khusus dan intervensi langsung. Survei ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi sejak dini, sehingga mereka lebih aktif dalam memperbaiki pola makan dan perawatan anak.
KKN UPI Desa Sukahayu! Sukahayu Sehat, Sukahayu Hebat, Sukahayu Bebas Stunting!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI