Mohon tunggu...
Rizal Hadizan
Rizal Hadizan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten

Hidup Bersama | Tuk Belajar | Mengabdi | dan Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apa itu Event Nol Sampah?

28 November 2013   17:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:34 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi sebuah tradisi dan kebiasaan yang kurang baik ketika setelah event/acara meninggalkan banyak sampah yang berserakan. Apalagi ketika event/acara itu bertemakan lingkungan hidup.

contoh salah satu event yang meninggalkan sampah berserakan

Salah satu pendekatan untuk mengatasi dan mengurangi permasalahan tersebut adalah dengan pendekatan "Zero Waste" atau Nol Sampah. Mengapa mesti atau setidaknya menjadi anjuran untuk menerapkan pendekatan "Nol Sampah"? Karena setiap hari bahkan setiap menit manusia menghasilkan sampah, sampah manusia berbeda dengan sampah alam, sampah  alam akan selaras dengan alam, bekerja perlahan, dan akan kembali ke alam, sementara "hasil karya" manusia yang kemudian hari menjadi sampah bekerja cepat tapi  jarang selaras bahkan sulit untuk kembali menjadi bahan serupa sebelum ia dimodifikasi. (Kiri: Karya Manusia, Kanan: Karya Alam)

Semakin hari semakin banyak sampah yang dihasilkan oleh "Karya Manusia" sementara alam sangatlah ringkih dan lama memproses "Karya" manusia, maka Paradigma nol sampah menjadi sebuah kebutuhan. Apa Itu Zero Waste/ Nol Sampah? pendekatan nol sampah bisa jadi merupakan turunan dari pengelolaan sampah 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.
Dalam pengelolaan sampah dikenal dengan istilah  3R: Reduce = Mengurangi, Reuse = Menggunakan Kembali, Recycle = Mendaur ulang. Jika kita perhatikan pada segitiga diatas maka sebetulnya yang mesti diutamakan dalam pengeloaan sampah adalah pada level pengurangan jumlah sampah daripada pendaur-ulangan sampah. Zero Waste merupakan paradigma Reduce yaitu kita mencegah sampah yang kita hasilkan dengan gaya hidup organis atau mencegah sampah dari kita sendiri contoh; membawa air minum dari rumah daripada membeli air minum kemasan. dll Zero Waste dalam sebuah event? Zero Waste Merupakan Cara Penting untuk bukan sekedar menunjukan komitmen Peduli Lingkungan dari kita, tetapi juga MENCIPTAKAN MODEL NYATA membuat event kita tidak menghasilkan sampah bagi lingkungan dan tamu kita. Lalu bagaimana menerapkan prinsip nol sampah dalam sebuah acara/event? Kuncinya di PERENCANAAN matang, sehingga semua bahan yang digunakan dalam event dapat dipakai ulang, didaur ulang atau dikompos. Tidak Menjadi Sampah Sia-sia Ketika dihadapkan untuk menyiapkan salah satu jenis hidangan sebuah acara maka dalam paradigma zero waste, pilihan yang tepat adalah pilihan yang minim untuk menghasilkan sampah.

Sampah yang Dihasilkan tanpa "Perencanaan Zero Waste"

Sampah yang dihasilkan Mudah untuk diurai oleh alam

Selain perencanaan pencegahan adanya sampah dalam sebuah event, mutlak juga menyediakan fasilitas penyimpanan sampah terpisah sesuai jenisnya, agar tamu bisa tertib menyimpan sampahnya.

Contoh Spot Pemilahan Sampah dalam sebuah Event

Hal-hal penting yang mesti ditekankan sejak perencanaan dalam sebuah event zero waste;

  • TIDAK MENGGUNAKAN Styrofoam  & Kantung Kresek, Styrofoam dicegah dengan menggunakan kemasan alternatif  seperti kemasan karton, besek bambu, daun pisang, dll.
  • Anjurkan membawa tempat minum sendiri, panitia akan menyediakan air gallon. Jika terpaksa maka kemasan air minum wajib bisa didaur-ulang.
  • Maksimalkan penggunaan bahan pakai ulang (mis: piring plastik, piring rotan & gelas yang bisa dicuci)

Kemasan plastik pembungkus makanan, kantong Kresek dan Styrofoam adalah beberapa contoh bahan “TERLARANG” untuk digunakan dalam event

Teknisnya dalam perencanaan Zero Waste Event masih banyak yang belum dapat diuraikan secara lengkap, namun secara garis besar yang disampaikan ini mungkin dapat mengenalkan secara sepintas apa itu "Zero Waste" Event. Zero waste bukanlah konsep yang sempurna, namun sebuah ide dan gagasan hanya akan menjadi angan-angan jika tanpa diimplementasikan dalam sebuah tindakan, bukan pula sebuah gagasan minim kritik tapi sebuah aksi nyata walau kecil namun berarti bagi keberlanjutan alam dan manusia. (Hadi Zan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun