Menurut kepala Desa dan masyarakat setempat Pembangunan wisata desa “WISATA SAWAH” di desa Kuala Lumpur, Kecamatan Paguyaman yang mulai di bangun beberapa tahun yang lalu itu menelan anggaran beberapa puluhan juta rupiah. Sangat disayangkan bangunan tersebut rata-rata terbuat dari bambu. Kondisi bangunan-bangunan itu saat ini terlihat terbengkalai dan sudah mulai rapuh serta ditumbuhi rumput-rumput liar.
Wisata sawah yang terbengkalai seyogianya memiliki daya tarik tersendiri karena beberapa alasan-alasan berikut:
1.Keindahan alam;
Sawah merupakan bagian dari pemandangan alam yang indah dengan paduan warna hijau yang menenangkan. Pemandangan luas sawah dengan latar belakang pegunungan atau keindahan alam lainnya memberikan pengalaman visual yang menarik bagi para wisatawan, karena wisata tersebut memiliki lampu-lampu hias pada malam hari dan bangunanya sangat menarik dan juga memiliki backround bentuk love dan di minati bagi para wisatawan
2.Keaslian dan nilai budaya lokal:
Dulunya bagi masyarakat sekitar wisata ini menjadi tempat usaha mereka dan juga
Wisata sawah memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan kehidupan pedesaan yang autentik dan kebudayaan lokal yang mungkin berbeda dengan kehidupan perkotaan. Wisatawan dapat melihat langsung kegiatan pertanian, tradisi lokal, dan suasananya yang khas.
3.Fotografi dan media social;
Wisata sawah yang terbengkalai cenderung memberikan latar belakang yang menarik untuk pengambilan foto. Kombinasi antara keindahan alam dan kemajuan teknologi membuat wisatawan ingin mengabadikan momen mereka di wisata sawah dan membagikannya di media social,sehingga para wisatawan bisa memanfaatkan wisata tersebut.
Melihat potensi yang dimiliki oleh wisata sawah yang terbengkalai, ada peluang untuk membangun kembali dan mengembangkan tempat tersebut menjadi destinasi wisata yang menarik. Dengan pemeliharaan yang baik dan upaya pemasaran yang tepat, wisata sawah tersebut dapat menarik minat wisatawan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Adapun tantangan tersendiri dalam membangun kembali wisata ini dikarena pemerintah dan masyarakat setempat masih berfokus pada pembangunan infrastrktur di sekitaran wisata tersebut. Sehingga aktivitas diseputaran tempat wisata ini belum bisa dimaksimalkan.
Pengelolaan dan pemeliharaan yang baik telah dilakukan untuk memulihkan kondisi alam dan keindahan sawah. Upaya promosi dan pemasaran yang efektif telah meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat dan wisatawan dalam mengunjungi wisata sawah tersebut. Adanya partisipasi aktif dari masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pemasaran wisata sawah pada saat mempromosikan wisata tersebut ke khalayak ramai , sehingga tercipta sinergi yang positif antara komunitas lokal, pemerintah, dan pelaku pariwisata dengan cara bekerja sama meningkatkan kesadaran kepada masyarakat, Upaya ini dilaksanakan karena masyarakat merasa wisata ini merupakan salah satu peluang bagi mereka dalam meningkatkan ekonomi masyarakat