Mohon tunggu...
Rizal Sastrapraja
Rizal Sastrapraja Mohon Tunggu... -

Trainer & Author of " CATATAN GALAU"-SECANGKIR INSPIRASI KEHIDUPAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Ngaceng Sembarangan!

19 Mei 2016   16:59 Diperbarui: 19 Mei 2016   17:18 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gojek‬ dan Bluebird itu kayak ABG kasmaran , awalnya saling ganggu , saling ngerjain , saling bersaing trus jadian deh , dulu sih waktu ABG aku mirip-mirip kayak gitu , gak tau deh kalo kamu...ABG sekarang banyak yang sarap , Banyak yg Gila , udah pinter ngaceng , cabul sana , cabul sini sampe masuk berita banyak banget... miris !!

Saat itu tengah hari , tentunya matahari sedang sangat gagah dan jumawa bukan sedang purnama dan tidak sedang meriang , bukan tentang Cinta apalagi Rangga , ini tentang manusia Gonggo yang hidup di era informasi canggih dan sekaligus era sinetron anak jalanan , bukan…saya bukan sedang menginfiltrasi pikiran anda untuk memboikot sinetron tsb yang pastinya telah dibuat oleh anak bangsa yang juga sedang berusaha mencari penghidupan.

Kembali ke Purwanto , kalau malam pasti purnama , tapi ini siang jadinya Purwanto , saya janjian dengan sahabat di salah satu mall di pusat kota tempat saya menetap bukan untuk melihat pameran seni apalagi puisi , ini sekedar janjian dan melakukan survey ke salah satu supplier bahan baku untuk memproduksi salah satu bisnis yang sedang saya jalankan , sambil menunggu satu sahabat lagi yang masih dalam perjalanan saya dan sahabat yang sudah datang terlebih dahulu masuk dan berkeliling mall untuk “Cek Pasar” , masuk dari satu outlet satu ke outlet lain , membandingkan harga , kwalitas dan bahan baku yang mungkin dipakai , tenang saja ini bukan sedang promosi terselubung dari apa yang sedang saya geluti.

Setelah beberapa outlet kami jajaki , handphone saya bunyi dan di ujung telepon sebut saja mawar meskipun bukan wanita , sahabat saya ini sudah sampai diparkiran  dan meminta kami menjuu lobby agar dapat segera meluncur menuju lokasi survey. Saat menuju ke lobby saya menggunakan escalator , namun ada pemandangan yang membuat saya seketika muak bahkan marah hingga harus ditenangkan oleh sahabat saya yang sedari tadi bersama saya , FYI disini tidak ada adegan mengepalkan tangan dan melotot sambil bicara dengan gaya terengah-engah ala sinetron .

Masih ingat dan segar betul dalam pikiran saya ketika bagaimana pertama kali saya merasa kagum pada lawan jenis saat saya usia belasan tahun dimana istilah yang saya kenal saat itu “SUKA” , melihatnya saja malu ada rasa takut dan saat bisa berangkat taraweh bareng itu sudah merupakan pencapaian yang luar biasa sekali, meskipun sepanjang jalan tidak saling berbicara , tidak saling bersentuhan karena pak ustadz bilang wudhunya bisa batal kalok bukan muhrim , ngaceng ? boro-boro  ngaceng , mau ngajak pulang taraweh bareng aja udah gelagapan , apalagi ngaceng …belum kepikiran saat itu buat ngaceng !!

Namun pemandangan berbeda saya temui saat Purwanto di dalam mall , sekali lagi kalo malem namanya purnama , pemandangan yang membuat saya reflek berteriak “ hoiii…….” , anak – anak yang menurut taksiran berusia 13 Tahunan atau sedang duduk dibangku SMP kelas 1 , berpasangan saling bergandengan tangan dan sepasang lagi tepat dibelakang saya sedang saling merangkul , bangsat !! dalam hati saya generasi macam apa ini , generasi bangsat yang kalau saya diam dan tidak menegur mereka maka saya turut andil dengan hadirnya generasi manusia gonggo bahkan turut andil , dengan munculnya berbagai berita pencabulan , pemerkosaan bahkan pembunuhan yang dilakukan oleh anak – anak dibawah umur terhadap anak – anak dibawah umur juga !! MIRIS !!

“ Hoii….sekolah dimana kalian ? lepas itu tangan “ cepat-cepat mereka kabur termasuk sepasang lagi yang dibelakang saya melepaskan rangkulan mereka dan berusaha menghindar , karena badan saya segede kulkas dua pintu mereka kehilangan kesempatan untuk lari dari escalator karena aksesnya habis tertutup bdan saya , yang ironis saat saya Tanya dimana mereka bersekolah , jawabannya adalah “ di itu pak…Muhamadiyah XXXX “ Fuck !! si wanita memakai kerudung praktis langsung pakai dan menggunakan rok panjang , entah apa yang salah dengan system pendidikan kita , saya bukan orang suci yang kemana-mana pake wudhu dan menjaga pandangan mata setiap kali melihat rok pendek , bukan , saya adalah laki-laki beristri yang saat ini dikaruniai anak perempuan cantik tapi masih suka bilang wow ketika melihat perempuan memakai rok pendek , tapi tidak membuat pikiran saya pendek dan membuat celana jadi sempit , saya sadar betul itu hanya sekedar fashion atau entah apalah , yang jelas pikiran sempit membuat celana sempit saat melihat rok yang kesempitan , tapi disini come on…. Anak belasan tahun yang pergi ke mall Cuma buat beli ice cream , atau jajan minuman hop-hop doang udah berlagak kayak gini , mau jadi pelaku industri bokep kah kelak ?

Yang jelas saya , anda dan siapapun yang saat ini membaca tulisan ini bertanggung jawab membenahi kondisi saat ini , bertanggung jawab menata ulang generasi penerus bangsa ini , menjadi generasi cerdas dan berdaya guna kelak , gak perlulah jadi generasi saleh , setidaknya turut andil untuk menjaga apa yang dilihat , di tonton bahkan di dengar oleh anak – anak usia belasan itu agar moral , perilaku dan tindakan mereka sesuai dengan anak – anak seharusnya , termasuk gak usah mereka baca tulisan ini yang banyak umpatan dan kalimat kasarnya , Purwanto pun sudah hampir tinggi , pramugari pun meminta saya melipat meja , membuka penutup jendela , menegakan sandaran kursi dan mengencangkan sabuk pengaman , dan saya sadari mbak-mbak dikursi belakang sedang mengintip laptop yang saya gunakan untuk menulis ini , lagu dari souljah pun mengiringi pendaratan saya di Denpasar “ Tak selalu…woo…woo , yang berkilau itu indah….wooo wo… “

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun