Gerakan Pemuda Pengawal Kebijakan - Tiap rezim berganti, susunan kabinet pun ikut berganti, karena itu hak perogatif Presiden. Namun formulasi pertukaran petinggi negara dalam struktur kabinet masih sama tak menyehatkan karena bukan atas dasar kepentingan rakyat secara kolektif, tetapi lebih pada kepentingan kelompok dan golongan.
Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia secara fakta tersedia dan mumpuni, tetapi tidak difungsikan secara baik oleh pemerintah sehingga berdampak pada kehidupan sosial. Â
Kasus Pandemi Covid 19 merupakan wabah nasional bahkan global yang harus disikapi serius oleh pemerintah dengan memaksimalkan segala potensi yang ada, dengan melahirkan kebijakan ataupun peraturan-peraturan yang baru  yang dapat mencegah penyebaran Covid-19. Ujar Uchen S Koordinator GPPK dalam orasinya.
Hal ini patut dipertanyakan, sebab disaat negara dan rakyat dilanda wabah Covid-19 dan psikologis rakyat terganggu karena ketakutan bahaya Virus Corona, Sementara Pilkada Serentak terlihat menjadi prioritas bagi Kementerian Dalam Negeri. Ada apa ?
Seharusnya langkah rasional adalah menunda Pilkada sampai Pandemi Covid 19 selesai, sehingga tidak mengundang dugaan atau stigma negatif terhadap pemerintah. Pemerintah tetlihat begitu terburu-buru tanpa mempertimbangkan keselamatan rakyat Indonesia, maka dengan tegas kepada Presiden RI Joko Widodo untuk segera evalusai dan reshuffle Menteri Dalam Negeri. Tuturnya.
Bila Mendagri tidak membatalkan Pilkada serentak maka kami akan melakukan konsolidasi besar-besaran di Pusat maupun di sejumlah daerah dan mendesak Presiden untuk segera mencopot Tito Karnavian dari jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri. Sambungnya di depan Istana Merdeka.
Jakarta, 9 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H