Kediri (2/12) -- Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) bersama Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) mengadakan Pelatihan Skill Bantuan Hidup Dasar di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur, pada Sabtu (30/11). Â
Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah, KH Sunarto, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas kesehatan di pesantren, sejalan dengan keberhasilan pesantren tersebut yang berhasil masuk tiga besar Lomba Pesantren Sehat Tingkat Provinsi. "Kegiatan ini menjadi motivasi tambahan bagi para pengurus pesantren untuk terus meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan pesantren," ujarnya. Â
KH Sunarto menekankan pentingnya kesehatan sebagai fondasi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. "Kesehatan adalah aspek utama yang harus diperhatikan untuk mendukung kemajuan bangsa. Sebagaimana sabda Rasulullah, kesehatan lebih baik daripada kekayaan bagi orang yang bertakwa," tuturnya. Â
Ketua DPP LDII Bidang Pengabdian Masyarakat, Rubiyo, menambahkan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari rangkaian Bulan Bakti Kesehatan Nasional yang dilakukan secara masif oleh LDII sejak November. "Kami menggelar berbagai kegiatan, termasuk penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan, webinar, pencegahan stunting, donor darah, dan lainnya di 80 lokasi di seluruh Indonesia. Semua ini bertujuan mencetak generasi penerus yang kompeten dengan wawasan kebangsaan yang kuat," jelasnya. Â
Rubiyo juga menyoroti pentingnya pemenuhan pangan sehat dan bergizi dalam mendukung kesehatan masyarakat. "Tanpa asupan yang cukup dan bergizi, sulit membangun sumber daya manusia yang profesional dan religius. Selain itu, lingkungan sehat, seperti penghijauan di pesantren, juga memainkan peran penting dalam mendukung tumbuh kembang anak," tambahnya. Â
Pada pelatihan ini, peserta juga diajarkan teknik Bantuan Hidup Dasar (BHD), termasuk Resusitasi Jantung Paru (RJP). Dr. Muslim Tadjuddin Chalid, Spesialis Anestesi dan Kardiovaskular, menjelaskan bahwa keterampilan ini penting untuk memperpanjang hidup seseorang dalam situasi darurat. "Idealnya, kemampuan ini dikuasai semua orang karena henti jantung dapat terjadi kapan saja. Tindakan RJP yang dilakukan dalam lima langkah -- Approach Safely, Check and Call, Circulation, Airway, dan Breathing -- dapat menyelamatkan nyawa sebelum bantuan profesional tiba," jelasnya. Â
Riko Lazuardi, Panitia Baksos Kesehatan LDII dan FKKI, mengungkapkan harapannya agar masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan. "Kami ingin kegiatan ini menjadi pemantik bagi pengurus LDII di daerah dan masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap isu kesehatan. Ini adalah bagian dari amal sholeh kami untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," ujarnya. Â
Dengan pelatihan ini, DPP LDII dan FKKI berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan tanggap terhadap kesehatan, sekaligus mempersiapkan generasi emas untuk Indonesia 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H