Klaten -- Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Klaten, bersama Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI), mengikuti Webinar Pelatihan Skill Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Kantor DPD LDII Klaten. Acara yang berlangsung pada hari Sabtu, 30 November 2024 ini diselenggarakan secara hybrid (daring dan luring) dari Studio Utama Ponpes Wali Barokah Kediri, diikuti oleh peserta dari berbagai lokasi di Indonesia, termasuk Studio Mini DPD LDII Klaten, Studio DPW LDII, dan Studio DPD LDII di seluruh Indonesia.
Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024 yang mengusung tema Bulan Bakti Kesehatan Nasional. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama, khususnya dalam kasus henti jantung, yang saat ini menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.
Hadir dalam acara tersebut Dewan Pembina dan Ketua DPD LDII Klaten, Drs. H. Sarjono, M.Tp, beserta jajaran, serta Ketua FKKI Kabupaten Klaten, H. Slamet Widodo, S.Kep.Ns, M.P.H. Mereka bersama sejumlah pimpinan Pondok Pesantren di bawah naungan DPD LDII Klaten turut menyaksikan dan mengikuti pelatihan ini.
Peserta acara ini juga melibatkan sekitar 60 orang santri dari berbagai pondok pesantren, seperti Pondok Pesantren An-Nur 1 Morisan, Pondok Pesantren An-Nur 2, Jambukulon, dan lainnya. Mereka tampak antusias mengikuti materi dan praktik langsung terkait teknik Bantuan Hidup Dasar.
Dalam sambutannya, H. Slamet Widodo, S.Kep.Ns, M.P.H, selaku Ketua FKKI Kabupaten Klaten, menyampaikan pentingnya keterampilan Bantuan Hidup Dasar (BHD). "BHD adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti napas atau henti jantung. Keadaan ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor," ujarnya.
Lebih lanjut, H. Slamet mengungkapkan bahwa BHD tidak hanya perlu dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi juga oleh masyarakat umum, yang dapat mempelajari langkah-langkah penanganan awal tersebut. "Dengan memahami teknik ini, setiap individu dapat berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa di saat-saat darurat," tambah H. Slamet Widodo yang juga menjabat Koordinator Pengabdian Masyarakat DPD LDII Kabupaten Klaten.
Pada sesi pelatihan yang dipandu oleh dr. Muslim Tadjudin Chalid Sp.An-TI, Subsp.An.KV(K), pemateri utama dari FKKI, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai teori dan praktik resusitasi jantung paru (CPR). CPR adalah langkah penting dalam pertolongan pertama yang bertujuan untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah pada pasien yang mengalami henti jantung. "CPR dilakukan dalam tiga tahapan utama: kompresi dada, membuka jalur napas, dan pemberian napas buatan," jelas dr. Muslim yang juga merupakan seorang dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif di RS Primaya Tangerang.
Ketua DPD LDII Klaten, Drs. H. Sarjono, M.Tp, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. "Webinar ini adalah wujud nyata dari semangat LDII untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga meningkatkan kepekaan sosial dalam membantu sesama," ujarnya.
