Klaten, 10 November 2024 --- Debat putaran kedua Pilkada Klaten 2024 menjadi ajang bagi Calon Wakil Bupati Klaten nomor urut satu, Sova Marwati, untuk memaparkan program-program inovatifnya yang bertujuan menciptakan lingkungan hijau dan ekonomi berbasis teknologi digital. Sova menanggapi pertanyaan sinopsis artikel "Andai Aku Jadi Bupati Klaten" karya Khalifah Putri, siswi SMA N 1 Bayat, yang menyoroti pentingnya lahan hijau dan ekonomi digital.
Sova menjelaskan bahwa dirinya berkomitmen membangun program "Desa Hijau" yang akan menggalakkan penanaman tanaman di setiap desa, terutama di lahan kosong atau rawan erosi. Program ini akan melibatkan kesepakatan dengan warga untuk menentukan jenis bibit yang sesuai dengan kebutuhan dan iklim setempat. "Kami akan memberikan insentif berupa bibit tanaman yang cocok dan bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat," jelas Sova.
Selain itu, konsep Desa Hijau yang kedua adalah mengajak kolaborasi antara sekolah, organisasi masyarakat, dan komunitas untuk menanam tanaman hijau. "Sebagian tanaman yang ditanam di desa juga diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat," lanjutnya.
Menanggapi perkembangan ekonomi digital, Sova juga berencana membangun perpustakaan digital yang dapat diakses oleh para pelajar dan generasi muda Klaten. Dengan menggandeng para kepala sekolah, program ini akan menyediakan pelatihan komputer serta akses internet gratis di setiap sekolah. "Dengan adanya perpustakaan digital dan pelatihan berbasis teknologi, para pemuda akan memiliki akses yang lebih baik ke sumber informasi dan ekonomi digital, seperti e-commerce dan platform trading, yang mendukung kelancaran roda ekonomi di Klaten," tambah Sova.
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua KPU Klaten, Primus Supriono, menyampaikan bahwa pelaksanaan debat pada Hari Pahlawan ini bertujuan untuk menginspirasi semangat pengorbanan dan persatuan dalam debat. Tema debat kali ini adalah "Ketangguhan Sosial, Budaya Ekonomi untuk Klaten di Masa Depan," yang disusun berdasarkan dokumen visi-misi pasangan calon serta RPJMD Kabupaten Klaten 2025-2045, dengan materi yang dirumuskan melalui diskusi dengan berbagai elemen masyarakat.
Primus menekankan bahwa debat ini tidak bertujuan menentukan pemenang atau pecundang, melainkan menjadi wadah pendidikan politik bagi masyarakat serta forum adu gagasan untuk Klaten yang lebih maju. "Kami ingin debat ini menjadi tempat gagasan yang konstruktif demi masa depan Klaten yang lebih baik," ujarnya.
Debat kali ini juga melibatkan sejumlah pakar sebagai panelis, di antaranya Prof. Dr. Suratman, M.Sc. dari Fakultas Geografi UGM, Hendrie Adji Kusworo dari Fakultas Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM, serta pakar dari berbagai bidang lainnya, yang turut memperkaya diskusi dengan sudut pandang akademis dan praktis.
Debat putaran kedua Pilkada Klaten 2024 yang berlangsung di Grha Bung Karno ini diharapkan dapat memberikan masyarakat pemahaman yang lebih mendalam terkait visi dan program dari calon pemimpin Klaten yang akan memajukan daerah dalam semangat persatuan dan pengabdian kepada NKRI. (Rizal PM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H