Mohon tunggu...
Rizal Putra Milda
Rizal Putra Milda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca, menulis, traveling, kuliner, nonton berita

Selanjutnya

Tutup

Trip

Ajaib! di Desa Itik Rendai Lampung Timur, Jeruk Keluar dari Batu Kok Bisa?

6 September 2024   10:45 Diperbarui: 6 September 2024   12:24 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uni Qila dan Kakak Kya panen jeruk di lahan bebatuan desa Itik Rendai, Lamtim/dokpri

Di sebuah desa kecil yang terletak di Kecamatan Melinting, Kabupaten Lampung Timur, yakni Desa Itik Rendai dan sebagian wilayah Gunung Kerung, terdapat keajaiban alam yang mengejutkan. Daerah ini dikenal dengan kondisi alamnya yang 95% berupa bebatuan. Siapa sangka, di atas lahan yang mayoritas tertutup bebatuan, para petani berhasil menanam berbagai jenis tanaman, termasuk jeruk, yang tumbuh subur dan berbuah lebat.

Fenomena ini tampak mustahil jika dilihat dari kondisi lahannya. Namun, jeruk yang ditanam di atas bebatuan tersebut justru tumbuh dengan sangat baik, bahkan lebih subur dibandingkan jeruk yang ditanam di lahan tanah biasa. Hebatnya lagi, jeruk-jeruk ini tetap berbuah lebat meskipun di musim kemarau, dengan rasa yang manis luar biasa. Hal ini menimbulkan keheranan bagi banyak orang, mengingat minimnya air dan kondisi tanah yang dianggap tidak mendukung kehidupan tanaman.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa kekayaan alam yang diberikan oleh Allah memang sering kali berada di luar nalar manusia. Meski dari segi logika, lahan berbatu seharusnya sulit ditanami, kenyataannya tanaman-tanaman di sana tumbuh subur. Alam bebatuan yang jarang terkena hujan ini justru menjadi ladang yang produktif.

Hasil panen dari daerah bebatuan ini pun tidak hanya mencakup jeruk. Para petani di Desa Itik Rendai juga berhasil menanam tanaman lain seperti kopi, coklat, buah naga, singkong, pepaya, pisang, lada, dan kelapa. Semua hasil bumi ini telah banyak dikirim ke berbagai daerah di Pulau Jawa, termasuk ke Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta, serta ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Tak hanya bertani, masyarakat di desa ini juga menjalankan usaha peternakan. Sebagian besar penduduk memelihara sapi dan kambing sebagai bagian dari keseharian mereka. Beberapa di antaranya juga aktif berdagang, menjadikan Desa Itik Rendai sebagai contoh nyata dari potensi desa yang luar biasa, meskipun berada di kawasan yang secara alamiah terlihat menantang.

Buah jeruk melimpah dari tanah bebatuan. Foto: Nur/dokpri
Buah jeruk melimpah dari tanah bebatuan. Foto: Nur/dokpri

Keajaiban ini menjadi pengingat bahwa di balik keterbatasan, selalu ada jalan yang tak terduga, asalkan kita tetap berusaha dan bersyukur atas anugerah alam yang telah diberikan.

Daryanti, seorang warga dari BSD Tangerang, mengungkapkan kekagumannya setelah mengunjungi kebun jeruk di daerah bebatuan bersama suaminya, Nur Mizan. "Masya Allah, kuasa Allah yang luar biasa. Dari bebatuan ini bisa dihasilkan jeruk yang begitu bagus dan melimpah. Di lahan tanah pun belum tentu bisa se-subur dan se-bagus ini," kata Nur Mizan dengan penuh kekaguman.

Sebagai hasil dari kunjungan tersebut, Daryanti dan Nur Mizan beserta rombongannya memutuskan untuk memborong jeruk dalam jumlah besar sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke BSD Tangerang, Banten. Kisah ini menjadi contoh nyata bagaimana kekuatan alam dan keberkahan dapat menyulap lahan yang tidak terduga menjadi sumber kekayaan dan kemakmuran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun