Mohon tunggu...
Rizal Putra Milda
Rizal Putra Milda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca, menulis, traveling, kuliner, nonton berita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meninggalkan Jejak Abadi: Pesan Terakhir H. Hariyono Ichsan, Tokoh Pendidik LDII Jatim Sebelum Wafat

15 Agustus 2024   13:11 Diperbarui: 15 Agustus 2024   13:15 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alm. H. Hariyono Ichsan, S.Pd.I. foto: Lines Jatim

Kediri -- Kota Kediri diliputi suasana duka yang mendalam setelah berpulangnya H. Hariyono Ichsan, sosok yang dikenal sebagai pendidik dan tokoh penting di Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Pada Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 21.26 WIB, beliau menghembuskan napas terakhir di usia 56 tahun. Kehilangan ini tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga oleh ribuan orang yang pernah merasakan sentuhan kebaikan dan kebijaksanaan beliau, khususnya di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri.

Pak Hariyono, begitu beliau akrab disapa, dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi dalam mendidik generasi muda. Selama bertahun-tahun menjabat sebagai Ketua Biro Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPW LDII Jawa Timur, beliau berperan besar dalam membentuk karakter dan wawasan keagamaan generasi penerus. Kepribadiannya yang rendah hati dan bijaksana membuatnya menjadi panutan yang dihormati oleh banyak pihak.

Di kalangan santri Pondok Pesantren Wali Barokah, Pak Hariyono adalah guru yang tak hanya menyampaikan ilmu agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral yang kuat. Salah satu pesan yang selalu diingat oleh para santrinya adalah, "Ketika diberi tugas (amal saleh) jangan merasa dibutuhkan, tapi rasakanlah bahwa Anda diberi kesempatan. Orang yang merasa diberi kesempatan akan selalu bersyukur." Pesan ini menjadi cerminan dari ajaran beliau yang selalu menekankan pentingnya rasa syukur dan tanggung jawab dalam menjalankan amanah.

Kontribusi Pak Hariyono dalam dunia pendidikan dan dakwah di LDII tidak dapat diragukan. Pada akhir tahun 2023, beliau memberikan pembekalan kepada 950 remaja LDII di Yogyakarta, di mana beliau menekankan pentingnya Tri Sukses Generasi Penerus: berakhlakul karimah, alim-faqih, dan mandiri. Nasihatnya yang inspiratif tidak hanya menyentuh para remaja, tetapi juga orang dewasa yang mendengar wejangan beliau.

Bagi para murid dan kolega, kepergian Pak Hariyono meninggalkan kekosongan yang sulit diisi. Jauhariah Sholihatu Nafiah, seorang murid asal Solo, mengungkapkan betapa besar rasa kehilangan yang dirasakannya. "Beliau adalah guru favorit saya, sifat kebapakan dan kebijaksanaan beliau menjadi panutan bagi kami semua," ujarnya dengan penuh haru.

Kehilangan Pak Hariyono adalah kehilangan besar bagi dunia pendidikan Islam, namun ajaran-ajarannya akan terus hidup dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi Pak Hariyono Ichsan di sisi-Nya, dan semoga segala amal kebaikan beliau menjadi tabungan pahala yang abadi.

Selamat jalan, Pak Guru. Anda akan selalu hidup dalam doa dan kenangan kami. Aamiin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun