Jakarta (28/6). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso beserta jajaran pengurusnya beraudiensi dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada Kamis (27/6). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyoroti melemahnya nilai-nilai kebangsaan akibat pengaruh globalisasi yang semakin meresap melalui media massa dan media sosial.
"Ideologi Pancasila mengalami penggerusan saat media ber-platform penyiaran film internasional berbayar dan berbagai media massa lainnya menayangkan kehidupan Barat yang disebarluaskan oleh media sosial," ujar Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet.
Budaya tersebut dapat berdampak buruk terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan, terutama bagi generasi muda. "Bangsa Indonesia memerlukan penguatan pemahaman kebangsaan agar nilai-nilai kebangsaan dan jati diri asli mereka tidak luntur," jelas Bamsoet.
Untuk mengantisipasi penggerusan nilai-nilai Pancasila, Bamsoet menekankan perlunya program kebangsaan yang dapat meningkatkan kesadaran bahwa NKRI adalah prioritas utama. "Banyak permasalahan sosial di Indonesia bermula dari mudahnya rakyat diadu domba, yang berpotensi merusak tatanan bangsa dan negara," tambahnya.
Selain membahas persoalan kebangsaan, pengurus DPP LDII mengusulkan program "Sekolah Virtual Kebangsaan" kepada MPR RI. Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan kepada berbagai elemen masyarakat, mendukung implementasi nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, serta menghadapi tantangan globalisasi.
Bamsoet mengapresiasi inisiatif ini dan berharap LDII dapat memperkuat nilai-nilai kebangsaan. "Kita masih tegak berdiri karena mengamalkan Pancasila. Program Sekolah Virtual Kebangsaan sangat bagus, memanfaatkan teknologi untuk menjangkau seluruh Indonesia," katanya.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso juga menyampaikan pentingnya program ini di era digital, di mana generasi muda sangat mudah mengakses informasi melalui internet. "Melalui Sekolah Virtual Kebangsaan, kita dapat menyosialisasikan dan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan. Pembinaan kebangsaan penting karena generasi ini akan terus berlanjut," jelasnya.
KH Chriswanto menegaskan bahwa LDII sebagai lembaga dakwah berbasis kebangsaan akan terus mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan melalui program ini. Nota kesepahaman mengenai program Sekolah Virtual Kebangsaan akan ditandatangani pada awal Agustus mendatang, bersamaan dengan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan program LDII "Kerja Bakti Nasional: Kerja Bersama, Bakti untuk Negeri". (Lines/Rizal PM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H