Jakarta, 26 Juni-Â Hari Anti Narkoba Internasional (HANI)Â yang diperingati setiap tanggal 26 Juni, menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam memerangi penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (narkoba) yang menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.
Pengurus Departemen Pengabdian Masyarakat DPP LDII, yang juga Kepala IGD dan Siaga Kesehatan RS dr Suyoto Kemhan, dr. Dani Pramudya Sp. EM, menyampaikan bahwa penyalahgunaan narkoba membawa dampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental. "Narkotika adalah zat-zat yang dapat menyebabkan ketergantungan, baik secara fisik maupun psikologis," ujar Dani, yang juga seorang dokter spesialis emergensi medik.
Dalam dunia medis, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang digunakan untuk membius pasien saat operasi atau sebagai obat untuk penyakit tertentu. Namun, jika obat-obatan ini disalahgunakan tanpa pengawasan medis, risikonya sangat berbahaya. "Penggunaan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan ketergantungan, overdosis, dan kerusakan permanen pada organ tubuh," jelasnya.
Dani, yang juga pengurus Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI), menambahkan bahwa narkoba dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kerusakan organ tubuh, penyakit mental, dan bahkan kematian. "Dampak negatif penyalahgunaan narkotika terhadap kesehatan fisik meliputi kerusakan organ tubuh seperti hati, ginjal, dan jantung," lanjut Dani.
Selain dampak fisik, penyalahgunaan narkoba juga merusak kesehatan mental dan sosial, serta kualitas hidup penggunanya. "Secara psikis, penyalahgunaan narkotika dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan psikosis. Selain itu, penyalahgunaan juga dapat menyebabkan masalah sosial, seperti isolasi dari keluarga dan masyarakat, serta keterlibatan dalam kejahatan," tambahnya.
Menurut Dani, masalah narkoba saat ini sangat dekat dengan remaja, yang sedang dalam fase pencarian jati diri dan rentan terhadap pengaruh eksternal maupun internal.
Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan remaja, diperlukan peran dan sinergi kuat dari semua pihak. "Pencegahan penyalahgunaan narkotika memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi generasi muda," ucapnya.
Peran Orang Tua dalam Pencegahan Narkoba
Keluarga, terutama orang tua, memegang peranan penting dalam membangun komunikasi positif serta memberikan edukasi dan pemahaman kepada anak-anak mereka. "Membangun komunikasi terbuka antara orang tua dan anak serta memberikan pemahaman yang jelas tentang risiko penyalahgunaan narkotika sangatlah penting," lanjut Dani.
Orang tua juga dapat memberikan motivasi kepada anak-anak dengan mengarahkan mereka pada kegiatan positif. "Menyediakan kegiatan-kegiatan positif seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial lainnya dapat mengalihkan perhatian remaja dari penggunaan narkotika," paparnya.