Mohon tunggu...
Mikey
Mikey Mohon Tunggu... Lainnya - Hhh

Uuuu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Bangsa menuju Kemajuan melalui Perubahan Paradigma

13 Juli 2024   19:26 Diperbarui: 13 Juli 2024   19:27 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsa kita sekarang banyak dilanda berbagai permalasahan yang kompleks. Mulai dari korupsi yang terus menjalar, kepemimpinan yang dipilih bukan atas meritokrasi melainkan nepotisme, dan berbagai masalah lainnya yang cukup kompleks untuk diselesaikan. Ini semua terjadi akibat paradigma kita yang masih terlalu dangkal, kita memahami masalah bukan sebagai masalah, sehingga semua masalah yang ada di bangsa kita, seakan terlupakan dan tidak punya jalan keluar. Apakah kita ingin bangsa kita terus-terusan seperti ini? Maka sudah saatnya kita mengubah paradigma lama menjadi paradigma baru yang lebih baik. Reza A.A Wattimena, dalam bukunya yang berjudul "Filsafat Kata" menawarkan empat cara untuk mengubah paradigma lama yang  konservatif menuju paradigma yang lebih baik. 

1. Kita perlu mendengarkan 

Langkah pertama dalam mengubah paradigma adalah kita harus lebih banyak mendengarkan daripada terlalu banyak bercerita. Bangsa kita punya dua telinga, tapi sayang mereka tak memakai dua telinga itu dalam untuk mendengarkan  perubahan yang lebih baik. Bangsa kita cenderung hanya ingin mendengar apa yang mereka sukai, tanpa peduli terhadap apa yang mereka tidak suka untuk didengarkan. Maka dengan langkah mendengar secara cermat, bangsa kita akan berpikir lebih bijaksana ke arah paradigma yang lebih baik.

2. Kita Perlu Membaca

Selain telinga yang kita pakai untuk mendengarkan. Kita juga perlu banyak membaca buku-buku yang menawarkan perubahan zaman yang bisa mengubah paradigma kita ke arah yang lebih baik. Namun, sayang bangsa kita sangat malas membaca. Bagi mereka, membaca adalah kegiatan yang hanya membuang waktu mereka. Mereka inilah yang akan menjadi seorang yang konservatif, dan menjadi fosil-fosil peradaban yang akan tertinggal oleh peradaban.

3. Mengolah Informasi 

Selain kita mendengar dan membaca, kita juga perlu untuk mengolah semua yang kita dengar dan baca. Kita tidak boleh percaya secara buta terhadap suatu informasi, sebelum kita mengolah informasi itu dengan sikap kritis alias mengkonfirmasi keabsahan informasi tersebut. Banyak orang di bangsa ini yang menelan mentah-mentah apa yang mereka baca dan dengar. Akhirnya, mereka menjadi orang yang fundamentalis-fanatik yang berpikir sempit. Maka bangsa kita perlu mengolah apa yang mereka dengar dan baca, hanya dengan hal itu cakrawala menuju paradigma yang bijaksana akan tercipta.

4. Perubahan Yang Berkelanjutan 

Setelah kita semua melaksanakan tiga langkah tadi. Maka perlu untuk kita semua bersifat adaptif terhadap perubahan yang terjadi ke arah yang lebih baik dan senantiasa konsisten beradaptasi terhadap perubahan zaman yang kini tak terkendalikan. Kita semua tidak bisa untuk tidak berubah. Kita semua harus terus-menerus berubah, tanpa kehilangan kebijaksanaan.

Empat langkah itu, hanya bisa dilakukan jika bangsa ini meninggalkan paradigma lama yang sifatnya konservatif dan feodal. Tanpa adanya tindakan nyata dalam meninggalkan paradigma lama ini. Maka cita-cita menuju bangsa yang makmur dan sejahtera hanyalah mimpi yang tidak kunjung menjadi nyata. Maka kita jangan menunda untuk merubah paradigma kita, kita harus memilih dari sekarang apakah kita ingin berubah, atau tidak sama sekali?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun