Masamba. Jurnal Celebes Mitra OMP KINERJA USAID memfasilitasi Jurnalis Warga (JW) pertemuan pertama di tahun 2014. Dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2014 di warkop Dg. Sija Masamba Kabupaten Luwu Utara. Â Dihadiri oleh beberapa anggota Jurnalis Warga, mulai dari angkatan 2012 sampai angkatan 2014. Selain itu dihadiri pula oleh LPSS KINERJA USAID dan Fasilitaor Daerah Esensi Foundation sebagai fasilitator Multistakeholder Forum (MSF).
‘’Yang menarik di Luwu Utara adalah bagaimana, kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah melalui MSF dan Media. Ini berbeda dengan daerah lain yang dianggap sulit kerjasamanya. Sehingga pada pertemuan ini kita mencari issu yang tepat untuk menjadi tulisan atau berita masing-masing Jurnalis Warga (JW),’’ ungkap Basri Andang sebagai Fasilitator Jurnal Celebes untuk Kabupaten Luwu Utara.
LPSS Kinerja USAID Muhammad Sahaka menyampaikan, ada beberapa Issu yang bisa menjadi perhatian kita semua, mulai dari program Kesehatan, PTSP dan Pendidikan. Antara lain, Replikasi program, bagaimana penguatan kedepan seperti Distribusi Guru SMP dan SMA serta program Multi Grade class. Yang terpenting adalah bagaimana kerjasama seluruh stakeholders yang terkait.
Di bidang PTSP ada 7 Perbup yang sudah dilahirkan dimana salah satunya penyerdehanaan perizinan dari 150 menjadi 50an. Serta dilakukan pelatihan bagi petugas service excellent dan Workshop pengusaha perempuan.
Untuk kesehatan sudah dilakukan pendampingan lahirnya Peraturan Bupati (Perbup) Persalinan Aman, Asi Eksklusif, Inisiasi menyusui dini. Sebagai sample dilaksanakan di perwakilan tiga kecamatan yaitu Kecamatan Sukamaju, Kecamatan Limbong dan Malangke Barat. Inovasi-Inovasi yang dilakukan oleh dinas kesehatan lutra salah satunya, Ruang Laktasi dan Ruang Bebas Asap Rokok. Sukses story yang lain seperti di Puskesmas Malangke Barat telah mengadakan Kotak Saran sebagai bentuk komunikasi pelayanan terhadap masyarakat. Sudah dilakukan SOP Kesehatan dan pendampingan SPM, Sudah memilih Duta ASI yaitu Ibu Wakil Bupati.
Lanjut Sahaka, ada beberapa hambatan jumlah bidan yang masih terbatas, belum ada perawat yang ditempatkan di masing-masing Pustu. Serta yang menjadi hambatan utama terkait pemenuhan SPM adalah Sarana dan Prasarana di masing-masing Pustu yang ada di setiap desa.
Yang terakhir dengan hadirnya Esensi Foundation bagaimana melakukan penguatan bagi Multistakeholder Forum (MSF). Terutama dalam mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah selama ini, lebih khusus lagi program melalui dampingan Kinerja USAID telah lahir beberapa Perbup. Dengan adanya perbup ini, sejauh mana keberhasilan atau pelaksanaan dari program tersebut karena sudah ada Perbupnya.
Selain itu dari salah seorang JW Supriadi mengungkapkan, tentang 3 hal yaitu pendidikan, Kesehatan dan PTSP Sudah berjalan secara baik terutama dari segi konsep. Namun menurut Supriadi bahwa jika sudah masuk kedalam implementasi masih dianggap kurang. Seperti halnya di kesehatan belum bisa terukur secara baik karena teman-teman MSF juga belum melakukan Monev. Berbeda di dinas pendidikan karena MSF telah melakukan Monev dari program DGP, sehingga sudah dapat kita ukur baru sekitar 50% keberhasilan dari kegiatan DGP tersebut sesuai dengan Perbup dan Juknis DGP.
Ditutup oleh Basri Andang, ‘’Yang menjadi perhatian dan focus kita kedepan adalah JW bersama MSF berkunjung kelapangan melakukan Monev sekaligus mencari informasi tentang keberhasilan dan hambatan dari seluruh program yang dilaksanakan oleh Pemkab Luwu Utara. Terutama program yang sudah dikuatkan oleh adanya  Perbup.’’
Selain itu yang terpenting juga adalah bagaimana Keterbukaan Informasi Publik (KIP) tersosialisi dengan baik karena diera keterbukaan informasi sekarang, masyarakat berhak mengakses informasi apa saja. Apalagi sekarang ini telah terbentuk PPID di masing-masing SKPD Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. (rz)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H