Brigjen TNI Dr. Fitry Taufiq Sahary, dalam buku Kepemimpinan Intuisi Militer, menyampaikan pesan yang sarat inspirasi untuk generasi muda. Buku ini tidak hanya membahas konsep kepemimpinan, tetapi juga mengajak pembaca untuk memahami pentingnya intuisi dalam pengambilan keputusan. Pesan-pesan yang beliau sampaikan patut menjadi pedoman bagi kaum muda untuk menjadi pemimpin yang tangguh dan adaptif.
1. Berani Mengambil Keputusan
Menurut Brigjen Fitry, keberanian adalah kunci utama dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu membuat keputusan, meskipun dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Baginya, lebih baik mengambil keputusan yang salah tetapi belajar darinya, daripada tidak berani bertindak sama sekali.
2. Mengasah Intuisi Sejak Dini
Generasi muda diingatkan untuk melatih intuisi mereka, karena intuisi tidak muncul secara instan. Dalam militer, intuisi yang tajam sering kali menjadi pembeda antara keberhasilan dan kegagalan misi. Hal ini relevan juga dalam kehidupan sehari-hari, di mana intuisi membantu kita membaca situasi dan mengambil langkah yang tepat.
3. Belajar dari Pengalaman
Pengalaman adalah guru terbaik. Brigjen Fitry menekankan bahwa intuisi seseorang berkembang dari banyaknya pengalaman yang telah dilewati. Setiap tantangan yang dihadapi memberikan pelajaran berharga yang memperkaya wawasan dan memperkuat insting kepemimpinan.
4. Menyeimbangkan Logika dan Emosi
Pemimpin yang baik tidak hanya mengandalkan logika, tetapi juga memahami pentingnya emosi. Dalam bukunya, Brigjen Fitry menekankan bahwa intuisi sering kali lahir dari perpaduan antara analisis rasional dan kepekaan emosional.
5. Bangun Kepercayaan dalam Tim
Kepemimpinan bukan hanya tentang kemampuan individu, tetapi juga bagaimana memimpin sebuah tim. Generasi muda diingatkan untuk membangun kepercayaan dalam tim, karena hubungan yang kuat akan menghasilkan kerja sama yang solid.
6. Adaptasi dalam Situasi VUCA
Konsep VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) menjadi salah satu fokus Brigjen Fitry. Ia mengingatkan bahwa generasi muda harus belajar menjadi pemimpin yang fleksibel dan mampu beradaptasi di tengah dinamika yang terus berubah.
7. Pentingnya Etika dalam Kepemimpinan
Kepemimpinan yang efektif selalu berpijak pada etika. Brigjen Fitry menekankan pentingnya integritas dan kejujuran sebagai landasan dalam setiap tindakan, baik dalam dinas militer maupun kehidupan sehari-hari.
8. Jadikan Motivasi sebagai Energi Positif
Seorang pemimpin harus mampu memotivasi dirinya sendiri dan orang lain. Dalam bukunya, Brigjen Fitry mengajak pembaca untuk selalu memandang tantangan sebagai peluang untuk berkembang.
9. Pahami Keberagaman
Generasi muda diingatkan untuk menerima keberagaman sebagai kekuatan. Dalam tim, setiap individu memiliki keunikan yang dapat menjadi aset berharga jika dikelola dengan baik.
