Sumber daya manusia (SDM) yang unggul menjadi salah satu faktor penting dalam menciptakan organisasi yang sukses, termasuk dalam lingkungan militer. Mayjen Gumilar, seorang akademisi di bidang militer, telah mengemukakan pandangannya mengenai bagaimana membangun SDM unggul dalam bukunya yang berjudul Membangun SDM Unggul di Lingkungan Militer. Dalam buku tersebut, Gumilar menggarisbawahi beberapa elemen penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan SDM, baik di tingkat individu maupun organisasi.
Menurut Gumilar, SDM yang unggul tidak hanya ditentukan oleh kecakapan teknis atau keterampilan fisik semata. Lebih dari itu, ia menekankan pentingnya sikap mental yang baik, seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan rasa loyalitas. Sikap mental yang kuat akan mendukung personel dalam menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi, serta meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Di lingkungan militer, sikap mental ini juga sangat penting karena mereka seringkali dihadapkan pada situasi yang penuh tantangan dan tekanan.
Gumilar juga menekankan bahwa pelatihan yang baik merupakan kunci utama dalam membangun SDM yang unggul. Pelatihan yang disusun dengan sistematis dan terstruktur akan membekali prajurit dengan keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugasnya. Namun, pelatihan ini tidak hanya terbatas pada aspek fisik atau teknis saja, tetapi juga harus mencakup pengembangan karakter dan mentalitas prajurit. Hal ini bertujuan untuk membentuk prajurit yang tidak hanya ahli dalam bidangnya, tetapi juga memiliki integritas tinggi dan semangat juang yang tak tergoyahkan.
Selain itu, di lingkungan militer, Gumilar menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan bijaksana. Seorang pemimpin yang unggul harus mampu memberikan arahan yang jelas, memberikan motivasi, serta membangun komunikasi yang efektif dengan seluruh anggotanya. Pemimpin juga harus mampu mengenali potensi masing-masing individu dan menempatkan mereka di posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka. Dengan demikian, setiap personel dapat memberikan kontribusi maksimal bagi organisasi.
Gumilar mengingatkan bahwa SDM yang unggul juga perlu memiliki rasa kebersamaan dan solidaritas yang tinggi. Dalam lingkungan militer, kerja sama antar anggota tim sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Solidaritas yang terjaga akan memperkuat kekuatan tim dan meminimalkan potensi konflik internal yang dapat merugikan organisasi. Oleh karena itu, membangun hubungan yang harmonis antar anggota tim menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan SDM unggul.
Selanjutnya, Gumilar menyarankan bahwa dalam rangka membangun SDM unggul, penting untuk menciptakan budaya belajar yang terus-menerus. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, tantangan yang dihadapi oleh personel militer juga semakin kompleks. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan agar dapat beradaptasi dengan perubahan. Sebuah budaya belajar yang aktif akan mendorong setiap individu untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas diri, yang pada gilirannya akan memperkuat kualitas organisasi secara keseluruhan.
Pentingnya peran teknologi juga tidak luput dari perhatian Gumilar. Dalam bukunya, ia menjelaskan bahwa era digital membawa dampak besar dalam dunia militer, di mana teknologi menjadi alat yang sangat vital untuk mendukung berbagai kegiatan operasional. Oleh karena itu, para prajurit dan personel militer lainnya harus dilatih untuk menguasai teknologi terbaru agar dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan tugas mereka. Penguasaan teknologi menjadi salah satu syarat untuk mencapai SDM yang unggul dalam militer modern.
Lebih jauh, Gumilar juga berbicara tentang pentingnya kesejahteraan bagi anggota militer dalam mendukung pengembangan SDM unggul. Kesejahteraan yang mencakup aspek fisik, mental, dan sosial akan memberikan dasar yang kuat bagi personel untuk menjalankan tugas dengan baik. Personel yang merasa diperhatikan kesejahteraannya akan lebih termotivasi, memiliki semangat juang yang tinggi, dan tentu saja dapat bekerja dengan lebih maksimal. Oleh karena itu, kesejahteraan tidak hanya dilihat sebagai fasilitas, tetapi sebagai bagian integral dari pengembangan SDM yang berkualitas.
Pentingnya evaluasi dan feedback dalam pengembangan SDM juga menjadi sorotan Gumilar. Dalam organisasi militer, evaluasi kinerja yang dilakukan secara rutin akan membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki serta memberikan kesempatan bagi anggota untuk terus berkembang. Feedback yang konstruktif juga sangat penting untuk membantu setiap individu memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta memberikan panduan untuk perbaikan di masa depan. Tanpa evaluasi dan feedback yang tepat, pengembangan SDM unggul akan terhambat.
Terakhir, Gumilar menekankan bahwa pengembangan SDM unggul bukanlah suatu proses yang instan. Ini adalah usaha jangka panjang yang memerlukan perencanaan matang, pelaksanaan yang konsisten, serta pemantauan yang berkelanjutan. Proses ini membutuhkan komitmen dari semua pihak, baik dari pimpinan maupun anggota, untuk terus meningkatkan kualitas diri dan organisasi. Dengan langkah-langkah yang tepat, Gumilar yakin bahwa SDM yang unggul dapat tercipta dan akan membawa organisasi militer menuju keberhasilan dalam menghadapi tantangan yang ada.