Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Book

Kepemimpinan Intuisi Menurut Brigjen Fitry

23 Januari 2025   15:33 Diperbarui: 23 Januari 2025   15:33 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brigjen Fitry (sumber: Kompas)

Kepemimpinan dalam militer selalu dihadapkan pada tantangan yang memerlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Dalam situasi seperti ini, intuisi menjadi salah satu elemen yang sering kali diabaikan namun sangat vital. Brigjen TNI Dr. Fitry Taufiq Sahary, dalam buku Kepemimpinan Intuisi Militer, mengangkat pentingnya peran intuisi dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin militer. Buku ini memberikan pemahaman yang mendalam bahwa kepemimpinan yang efektif tidak hanya bergantung pada analisis rasional semata, tetapi juga pada naluri dan pengalaman yang terakumulasi dalam diri seorang pemimpin.

Intuisi dalam kepemimpinan militer bukanlah hal yang muncul begitu saja. Beliau menjelaskan bahwa intuisi adalah hasil dari pengalaman dan latihan yang panjang. Seorang pemimpin yang telah melalui berbagai tantangan dan dinamika dalam tugas militer akan memiliki kemampuan untuk merasakan kondisi dan situasi yang ada meskipun data atau informasi tidak lengkap. Pengalaman ini membentuk apa yang disebut sebagai "naluri kepemimpinan," yang memungkinkan mereka membuat keputusan tanpa harus menganalisis setiap detail secara mendalam.

Di dalam dunia militer, keputusan seringkali harus diambil dalam waktu yang terbatas, bahkan dalam situasi yang sangat kritis. Dalam hal ini, Brigjen Fitry menekankan bahwa kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan adalah kunci. Intuisi menjadi alat yang sangat berharga karena memungkinkan pemimpin untuk bertindak cepat tanpa menunggu informasi yang lengkap. Pengalaman yang terus-menerus dipertajam dalam medan tugas adalah dasar dari pengembangan intuisi tersebut.

Bagi Fitry, intuisi dalam kepemimpinan militer juga berkaitan dengan kemampuan untuk membaca dan merasakan perubahan dalam situasi yang tidak selalu terlihat oleh orang lain. Seorang pemimpin militer yang baik dapat merasakan "sesuatu yang tidak beres" atau "tanda-tanda bahaya" meski secara kasat mata tidak ada yang tampak mencurigakan. Kemampuan ini sangat bergantung pada pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman lapangan yang sebelumnya.

Namun, beliau juga menyarankan bahwa intuisi tidak boleh dijadikan satu-satunya landasan dalam pengambilan keputusan. Meskipun sangat penting, intuisi harus digabungkan dengan pengetahuan strategis, pemikiran rasional, dan keterampilan analitis. Intuisi saja tidak cukup untuk membuat keputusan yang tepat jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang matang terhadap situasi yang ada. Oleh karena itu, dalam buku ini, beliau mengajak pembaca untuk memadukan antara naluri dan logika dalam setiap langkah kepemimpinan.

Beliau juga menekankan pentingnya melatih intuisi melalui pembelajaran berkelanjutan. Seorang pemimpin militer tidak hanya mengandalkan pengalaman langsung, tetapi juga harus terus memperbaharui pengetahuan dan keterampilan mereka. Buku ini mengajarkan bahwa latihan fisik, mental, dan juga simulasi berbagai kondisi medan perang adalah cara terbaik untuk mengasah intuisi. Seiring berjalannya waktu, seorang pemimpin militer akan semakin mampu membuat keputusan yang cepat dan tepat, bahkan dalam situasi yang penuh ketidakpastian.

Intuisi juga berperan penting dalam membentuk kepercayaan diri seorang pemimpin. Brigjen Fitry mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam kepemimpinan adalah mengatasi keraguan diri. Seorang pemimpin yang memiliki intuisi yang terasah akan lebih yakin dalam mengambil langkah, bahkan ketika situasi tampak tidak pasti. Kepercayaan diri ini bukan berarti mengabaikan analisis, tetapi lebih kepada keyakinan bahwa intuisi yang telah dibangun melalui pengalaman bisa menjadi dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan.

Salah satu aspek penting lainnya yang dibahas dalam buku ini adalah bagaimana seorang pemimpin militer dapat menggunakan intuisi untuk memimpin pasukan dengan efektif. Seorang pemimpin yang peka terhadap kebutuhan dan dinamika pasukan akan lebih mudah dalam memberikan arahan yang jelas dan tepat. Intuisi membantu pemimpin dalam membaca situasi internal pasukan, apakah mereka siap atau membutuhkan dukungan lebih, sehingga keputusan yang diambil bisa lebih sesuai dengan kondisi lapangan.

Namun, beliau juga mengingatkan bahwa dalam kepemimpinan militer, intuisi bukanlah tentang mengabaikan data atau informasi yang ada. Sebaliknya, pemimpin harus mampu mengkombinasikan intuisi dengan informasi yang tersedia. Dalam beberapa kasus, keputusan cepat yang didasarkan pada intuisi harus didukung dengan fakta yang dapat memperkuat langkah tersebut. Intuisi yang baik harus tetap didasarkan pada pembelajaran yang terus-menerus dan tidak hanya berdasarkan perasaan semata.

Secara keseluruhan, buku Kepemimpinan Intuisi Militer oleh Brigjen TNI Dr. Fitry Taufiq Sahary memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana seorang pemimpin militer dapat mengembangkan dan memanfaatkan intuisi mereka dalam mengambil keputusan yang krusial. Buku ini menunjukkan bahwa intuisi bukan hanya tentang "merasakan" apa yang harus dilakukan, tetapi tentang membangun pemahaman yang lebih dalam melalui pengalaman, latihan, dan pembelajaran yang berkelanjutan. Di dunia militer yang penuh dengan ketidakpastian, kepemimpinan yang didasarkan pada intuisi yang kuat bisa menjadi pembeda antara kesuksesan dan kegagalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun