Dari Kelas Kecil ke Medan Perang adalah buku yang ditulis oleh Dwi Shinta Dharmopadni, istri dari Lettu Chb Rizal Mutaqin, seorang perwira TNI. Buku ini menceritakan perjalanan hidup Rizal, mulai dari masa kecilnya di Jember, latar belakang keluarganya yang sederhana, hingga akhirnya menjadi perwira TNI yang tangguh. Dengan latar belakang sebagai anak seorang guru, Rizal berhasil menembus kerasnya dunia militer, menjadikan buku ini penuh dengan inspirasi dan pelajaran hidup.
Sejak awal, pembaca disuguhkan dengan kisah masa kecil Rizal yang tumbuh dalam keluarga guru. Ayahnya seorang guru teknik listrik dan ibunya guru agama. Pendidikan menjadi nilai penting dalam keluarga ini, dan dukungan kedua orang tua menjadi landasan kokoh bagi Rizal untuk mengejar impiannya. Narasi yang hangat dan penuh nostalgia tentang kota Jember serta tradisi budaya di sana memperkaya nuansa cerita.
Buku ini tidak hanya mengisahkan perjalanan karier Rizal, tetapi juga mengupas perjuangannya dalam menghadapi tantangan hidup. Bab-bab awal membawa pembaca mengenal perjuangan Rizal dalam pendidikan, yang tidak lepas dari tantangan ekonomi. Melalui kerja keras dan semangat belajar yang tinggi, ia berhasil masuk ke jurusan Teknik Informatika di Malang, membuka jalan menuju masa depannya.
Momen yang menarik dalam buku ini adalah ketika Rizal dan timnya mengikuti lomba Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha yang diadakan oleh TNI AD. Lomba ini menjadi titik balik bagi Rizal untuk terjun ke dunia militer. Dukungan timnya dan kesempatan bertemu langsung dengan petinggi TNI menjadi dorongan kuat baginya untuk mengubah arah karier dari teknologi ke militer.
Proses seleksi Perwira Prajurit Karier TNI yang ketat menjadi bagian yang penuh tantangan dan ketegangan. Dwi Shinta menggambarkan perjuangan Rizal dengan detail, mulai dari tes kesehatan, kesamaptaan jasmani, hingga ujian mental ideologi. Pembaca dapat merasakan beratnya proses tersebut dan bagaimana Rizal menghadapinya dengan semangat pantang menyerah.
Bab-bab selanjutnya mengupas kehidupan di barak militer yang penuh disiplin dan tantangan. Rizal menghadapi masa pendidikan di Akademi Militer dengan tekad kuat, menjadikan setiap pengalaman sebagai pembelajaran berharga. Kisah ini menunjukkan bahwa keberhasilan memerlukan kerja keras dan dedikasi yang konsisten.
Dwi Shinta juga menyoroti peran teknologi dalam dunia militer. Sebagai seorang perwira di Korps Perhubungan TNI AD, Rizal bertanggung jawab memastikan kelancaran komunikasi di medan operasi. Penulis menggambarkan bagaimana keterampilan Rizal di bidang teknologi dimanfaatkan untuk mendukung tugas-tugas militer, sebuah perpaduan unik antara dunia sipil dan militer.
Buku ini berhasil menyampaikan pesan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk mencapai hal besar, asalkan bersedia bekerja keras dan memanfaatkan peluang yang ada. Nilai-nilai keluarga, pendidikan, dan semangat juang yang ditonjolkan dalam buku ini menjadi inspirasi bagi pembaca untuk terus melangkah maju.
Gaya penulisan Dwi Shinta yang sederhana namun mendalam membuat buku ini mudah dicerna oleh pembaca dari berbagai kalangan. Kisah Rizal yang penuh dengan liku-liku hidup dan pelajaran berharga menjadikan buku ini layak untuk dibaca, terutama bagi mereka yang sedang mencari motivasi dalam menjalani kehidupan.
Sebagai kesimpulan, Dari Kelas Kecil ke Medan Perang bukan hanya sebuah buku autobiografi, tetapi juga sumber inspirasi bagi siapa saja yang ingin meraih mimpi meski harus melewati banyak rintangan. Buku ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras, doa, dan dukungan keluarga, impian dapat menjadi kenyataan.