Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Ambisi Sering Disalahpahami?

17 Oktober 2024   10:19 Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:59 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Bhumi Literasi Anak Bangsa

Editor: Dwi Shinta Dharmopadni

Pandangan Boy Candra Tentang Lingkungan yang Tepat

Ambisi sering kali disalahpahami oleh banyak orang. Mereka yang memiliki semangat besar untuk meraih impian sering dianggap berlebihan, egois, atau bahkan mengancam kenyamanan orang-orang di sekitarnya. Dalam pandangan Boy Candra, seorang penulis terkenal, ambisi seharusnya dipandang sebagai sesuatu yang normal, terutama jika kita berada di lingkungan yang mendukung. Ia menekankan pentingnya bergabung dengan lingkaran orang-orang yang memahami bahwa ambisi bukanlah hal yang negatif, melainkan bagian dari proses mewujudkan mimpi. Hal ini membuka perspektif baru tentang bagaimana kita memandang diri sendiri dan orang lain dalam perjalanan mencapai tujuan.

Ambisi tidak selalu berarti keserakahan atau egosentrisme, tetapi lebih kepada dorongan untuk berkembang dan mencapai potensi penuh. Sayangnya, tidak semua orang dapat memahami hal ini. Banyak individu yang tidak memiliki tujuan jelas dalam hidup atau merasa nyaman dengan keadaan mereka saat ini, sering kali merasa terganggu dengan keberadaan orang yang ambisius. Mereka mungkin merasa terancam karena ambisi seseorang dapat menyoroti kekurangan mereka sendiri, baik dalam hal motivasi maupun pencapaian.

Lingkungan yang tidak mendukung ambisi bisa menjadi penghambat bagi individu yang memiliki semangat untuk maju. Ketika seseorang dikelilingi oleh orang-orang yang apatis atau malas, energi positif yang seharusnya bisa mendorong mereka maju justru terkikis. Bukan karena ambisi itu sendiri salah, melainkan karena lingkungan yang salah. Orang-orang yang tidak memiliki semangat hidup sering kali cenderung memproyeksikan rasa frustasi mereka kepada orang-orang ambisius, yang pada akhirnya menimbulkan gesekan dan perasaan negatif.

Sebaliknya, jika kamu ingin mencapai tujuan besar dalam hidup, penting untuk mencari lingkungan yang mendukung dan memahami semangat tersebut. Lingkaran orang-orang yang juga ambisius akan membantu menguatkan tekad dan motivasi. Dalam lingkaran ini, ambisi dianggap wajar dan bahkan dirayakan. Tidak ada rasa iri atau cemburu, karena setiap orang memiliki tujuan mereka sendiri dan berusaha untuk mencapainya dengan cara yang berbeda-beda.

Boy Candra menekankan bahwa berada di lingkungan yang tepat akan mencegah terjadinya konflik ego. Dalam kelompok yang saling mendukung, ambisi seseorang tidak akan melukai ego orang lain, karena setiap orang dalam kelompok tersebut memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya meraih impian. Mereka saling memberikan dorongan, bukan menjatuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan yang baik adalah kunci dalam menjaga semangat dan ambisi tetap hidup.

Namun, bukan berarti kita harus sepenuhnya menghindari orang yang tidak memiliki ambisi. Sebagai individu yang ambisius, kita juga harus memahami bahwa tidak semua orang memiliki semangat yang sama. Meskipun demikian, menjaga jarak dari mereka yang terus-menerus menghalangi atau meremehkan tujuan kita adalah langkah bijak. Ambisi membutuhkan energi dan fokus, dan membiarkan diri kita terjebak dalam lingkungan yang negatif hanya akan membuang waktu dan potensi.

Ambisi adalah bahan bakar bagi orang-orang sukses. Tanpa ambisi, inovasi dan kemajuan tidak akan terjadi. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa ambisi juga membutuhkan lingkungan yang sehat agar dapat berkembang. Oleh karena itu, memilih teman dan lingkungan yang tepat adalah salah satu keputusan terpenting yang harus dibuat oleh orang yang ambisius.

Dalam kesimpulannya, Boy Candra mengingatkan bahwa ambisi tidak boleh dipadamkan hanya karena beberapa orang merasa tersakiti atau terancam. Jika seseorang merasa terganggu dengan semangat hidupmu, mungkin masalahnya bukan pada ambisimu, melainkan pada ketidakmampuan mereka untuk menghadapi ketidakaktifan mereka sendiri. Dengan mencari lingkaran orang-orang yang memiliki pemahaman dan semangat yang sama, kita dapat terus maju tanpa harus meragukan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun