Setelah sebulan penuh absen, Mas Bhumi akhirnya kembali ke lapangan futsal. Hari ini, langit Jakarta cerah, angin sejuk berhembus, membuat semangat Bhumi yang baru saja tiba di kota ini semakin membara. Sudah lama sekali rasanya kaki kecilnya tidak menendang bola di lapangan yang luas. Dengan langkah kecil tapi mantap, ia berjalan menuju lapangan yang pernah menjadi tempatnya berlatih bersama teman-teman.
Coach Febri, pelatih Bhumi yang ramah dan penuh kesabaran, sudah menunggunya di sudut lapangan. Ketika melihat Bhumi mendekat, senyum lebar menghiasi wajah coach. “Mas Bhumi, akhirnya kamu kembali! Kami semua merindukanmu!” seru Coach Febri sambil berjongkok menyambutnya. Bhumi hanya tersenyum malu, tapi matanya berkilat-kilat penuh semangat.
Di sisi lain lapangan, teman-teman Bhumi sudah mulai berkumpul. Ada Dito, Jaka, dan James, teman-teman kecilnya yang selalu berlarian bersamanya mengejar bola. Saat Bhumi melangkah ke tengah lapangan, mereka langsung menyambutnya dengan sorakan riang. “Bhumi sudah kembali! Ayo main bola lagi!” seru Jaka yang langsung mengambil bola dan menendangnya pelan ke arah Bhumi.
Tanpa pikir panjang, Bhumi langsung menendang bola itu dengan penuh semangat. Bola melesat ke arah Dito, yang dengan sigap menahan dan menendang balik. Suara tawa dan semangat mereka mengisi udara. Meskipun baru saja kembali dari istirahat panjang, Bhumi seolah tak pernah kehilangan sentuhannya pada bola. Kakinya lincah, matanya fokus pada permainan, meskipun sesekali ia berhenti untuk tersenyum melihat teman-temannya.
Coach Febri mengamati mereka dari kejauhan, merasa bangga melihat Bhumi kembali bermain dengan antusias. Ia tahu, meskipun Bhumi masih sangat muda, anak ini punya bakat luar biasa dalam sepak bola. "Bhumi memang istimewa," pikir Coach Febri sambil tersenyum.
Latihan pun dimulai. Bhumi dengan giat mengikuti instruksi coach, mulai dari latihan dribbling hingga menendang bola ke arah gawang. Meskipun tubuh kecilnya mulai lelah, Bhumi tak mau menyerah. Setiap kali bola datang ke arahnya, ia berlari sekuat tenaga, berusaha memberikan yang terbaik.
Di tengah-tengah latihan, Bhumi berhenti sejenak, mengusap keringat di dahinya. Ia memandang sekeliling, melihat teman-temannya yang juga bersemangat, dan ia merasa senang bisa kembali bermain bersama mereka. Meskipun baru dua tahun, Bhumi sudah tahu betapa berartinya sepak bola bagi dirinya. Ini bukan hanya tentang permainan, tetapi tentang kebersamaan, tentang tawa dan persahabatan yang terjalin di lapangan.
Saat sesi latihan selesai, Coach Febri memberikan pujian kepada Bhumi dan teman-temannya. "Kalian hebat hari ini! Khusus untuk Bhumi, selamat kembali ke lapangan. Semoga semakin hari kamu semakin jago, ya!" kata Coach Febri dengan senyum bangga. Bhumi hanya tersenyum malu-malu, tapi di dalam hatinya, ia tahu, hari ini adalah hari yang luar biasa.
Dengan langkah kecil dan hati yang puas, Bhumi pulang bersama Ayah dan Bundanya. Hari ini bukan hanya tentang kembali bermain bola, tapi juga tentang kembali menemukan semangat yang selalu ada di dalam dirinya.