Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rizal Mutaqin Ceritakan Buku Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara di Kartika Podcast

19 September 2024   22:30 Diperbarui: 19 September 2024   22:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rizal Mutaqin, Founder Bhumi Literasi dan penulis buku "Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara," baru-baru ini hadir dalam acara Kartika Podcast untuk membahas perjalanan hidupnya dan inspirasi di balik hobinya sebagai penulis. Dalam podcast yang dipandu dengan suasana santai namun informatif ini, Rizal bercerita mengenai pengalamannya sebagai seorang profesional IT yang kini menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Buku yang ia tulis mencerminkan bagaimana anak muda dari dunia teknologi bisa merambah ke bidang militer tanpa meninggalkan identitas IT mereka.

Rizal membuka pembicaraan dengan menyampaikan latar belakangnya sebagai lulusan teknik informatika. Ia mengungkapkan bahwa banyak orang menganggap dunia IT dan militer adalah dua hal yang terpisah jauh. "Orang sering berpikir bahwa IT itu cuma soal duduk di depan komputer, sedangkan militer itu soal kekuatan fisik. Padahal, keduanya bisa saling melengkapi," ujar Rizal. Melalui bukunya, ia ingin membuktikan bahwa seseorang yang memiliki passion di dunia teknologi tetap bisa berkontribusi di bidang pertahanan negara.

Dalam buku "Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara," Rizal mengupas bagaimana keterampilan IT dapat diterapkan di militer. Menurutnya, saat ini teknologi menjadi tulang punggung dalam banyak operasi militer modern, mulai dari komunikasi hingga pengelolaan data dan sistem informasi. "Perang di era digital tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang bagaimana menguasai teknologi untuk mendukung strategi militer," katanya. Rizal juga menyoroti bahwa dunia militer sangat terbuka bagi individu yang ingin menggabungkan teknologi dengan strategi pertahanan.

sumber: Youtube TNI AD
sumber: Youtube TNI AD
Selain itu, Rizal berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapinya ketika memutuskan untuk terjun ke dunia militer setelah lama berkecimpung di dunia IT. "Tentu ada tantangan fisik, tetapi kemampuan adaptasi dan pemahaman tentang teknologi memberikan keuntungan tersendiri di militer," ungkapnya. Buku ini tidak hanya menceritakan pengalaman pribadinya, tetapi juga menginspirasi generasi muda yang mungkin merasa terjebak dalam stereotip profesi yang kaku.

Diskusi dalam Kartika Podcast juga menyentuh nilai-nilai kepemimpinan dan semangat yang ditanamkan di dunia militer. Rizal menjelaskan bahwa kepemimpinan militer tidak hanya soal memimpin di medan tempur, tetapi juga mengarahkan tim dalam situasi yang membutuhkan pemikiran strategis, termasuk dalam pemanfaatan teknologi. "Teknologi dan kepemimpinan itu saling berhubungan. Seorang pemimpin harus bisa memahami potensi teknologi agar bisa membuat keputusan yang lebih efektif," tambahnya.

Rizal juga mengungkapkan bahwa buku ini merupakan bagian dari upayanya untuk memperkenalkan karier di dunia militer kepada anak-anak muda yang berlatar belakang IT. Ia berharap melalui bukunya, para pembaca dapat memahami bahwa dunia militer menawarkan peluang karier yang lebih luas dari yang dibayangkan, terutama di era digital. "Banyak orang tidak tahu bahwa TNI membutuhkan tenaga ahli di bidang IT untuk mengelola sistem informasi dan menjaga keamanan siber," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai pesan utama dari bukunya, Rizal menekankan bahwa tidak ada batasan bagi anak muda untuk mengejar impian mereka, apapun latar belakangnya. "Anak IT pun bisa menjadi bagian dari perubahan besar dalam bidang pertahanan negara. Yang terpenting adalah kemauan untuk terus belajar dan beradaptasi," tegasnya.

Acara Kartika Podcast ini diakhiri dengan pesan motivasi dari Rizal kepada para pendengar. Ia berharap bukunya dapat membuka mata banyak orang, terutama anak muda, tentang pentingnya perpaduan antara teknologi dan militer dalam membangun pertahanan negara yang lebih kuat. Dengan gaya penulisan yang ringan namun penuh makna, Rizal berhasil menyampaikan ide-ide besarnya melalui buku ini.

Buku "Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara" merupakan refleksi perjalanan Rizal yang berani menggabungkan dua dunia yang tampak berbeda, tetapi memiliki peran yang saling melengkapi dalam perkembangan pertahanan modern. Podcast ini telah memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana teknologi dapat memainkan peran penting di dunia militer, sekaligus membuka peluang baru bagi para profesional IT untuk berkontribusi dalam menjaga keamanan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun