Rizal Mutaqin, Founder Bhumi Literasi, hari ini 11 September 2024 diundang sebagai narasumber di Kartika Podcast yang diselenggarakan oleh Dispenad. Dalam kesempatan tersebut, Rizal berbagi tentang perjalanannya sebagai penulis buku, serta pesan-pesan inspiratif mengenai pentingnya menulis bagi generasi muda, khususnya mereka yang berkiprah di dunia IT maupun TNI.
Dalam podcast tersebut, Rizal menjelaskan bahwa ia telah menerbitkan 10 buku dalam waktu singkat. "Saya telah menulis lebih dari 10 buku, tetapi yang saya terbitkan hanya yang saya anggap layak dikonsumsi publik. Selebihnya, saya simpan sebagai arsip pribadi," ungkapnya. Ini menunjukkan betapa selektifnya Rizal dalam menjaga kualitas karyanya agar dapat memberikan manfaat yang maksimal kepada pembaca.
Rizal juga menceritakan awal mula ketertarikannya terhadap dunia menulis. "Sejak SD, saya sudah suka menulis. Namun, baru pada tahun 2023 saya mulai berpikir untuk menerbitkan karya-karya saya dalam bentuk buku," ujarnya. Dalam waktu setahun, ia berhasil menerbitkan lebih dari 10 buku, prestasi yang luar biasa bagi seorang penulis.
Buku-buku yang diterbitkan Rizal merupakan kumpulan dari artikel-artikel yang ia tulis sebelumnya. "Menulis adalah hobi saya, bukan kewajiban. Oleh karena itu, saya tidak merasakan tekanan dalam prosesnya. Saya menulis kapan pun saya punya waktu---di sela-sela istirahat, saat libur, atau bahkan malam hari," katanya, menekankan pentingnya menulis dengan perasaan senang untuk bisa tetap konsisten.
Dalam kesempatan yang sama, Rizal juga mengutip pernyataan dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang menekankan pentingnya kemampuan public speaking dan menulis bagi lulusan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). "Kasad menegaskan bahwa para lulusan Seskoad harus mampu menulis dan berbicara di depan publik dengan baik," jelas Rizal, menambahkan bahwa menulis adalah keterampilan yang sangat penting di segala bidang, termasuk militer.
Rizal mengutip perkataan dari seorang maestro sastra Indonesia, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Bagi Rizal, menulis bukan hanya tentang menyusun kata-kata, tetapi tentang meninggalkan warisan yang abadi.
Buku pertama yang diterbitkan oleh Rizal adalah Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara. Dalam buku ini, ia termotivasi untuk mengajak seluruh ahli IT di Indonesia agar bergabung dengan TNI. "Setiap orang punya keahliannya masing-masing. Ibarat ikan dan monyet, ikan jago berenang, dan monyet jago memanjat pohon," ujarnya, menekankan pentingnya setiap individu mengenali dan memanfaatkan potensinya.
Rizal juga memberikan bocoran tentang beberapa buku yang sedang dalam proses penulisan, seperti Filosofi Tukang Parkir, Doa Anak Nakal, dan Program Unggulan Bapak Kasad. Buku-buku ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan inspirasi bagi para pembacanya.
Sebagai penutup, Rizal memberikan pesan yang mendalam kepada para pendengar podcast. "Menulislah, karena dengan menulis, kita mengabadikan pikiran dan perasaan menjadi warisan yang tak lekang oleh waktu."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI