Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Bhumi Literasi Anak Bangsa

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menemukan Harmoni melalui Cinta dan Kebijaksanaan

17 Juli 2024   19:45 Diperbarui: 17 Juli 2024   20:05 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ig @bhumi.literasi

Dalam dunia yang terus berubah dan penuh tantangan, Hadrianus Yossy S. B., S.I.Pem., M.Han., M.Sc. mengajak kita untuk melihat kepemimpinan militer dari sudut pandang yang berbeda. Melalui bukunya, "Kepemimpinan Militer di Era Milenial," Hadrianus menyampaikan sebuah pesan penting yang diharapkan dapat menginspirasi banyak orang. Kutipan yang berbunyi, "Dengan penuh cinta dan kebijaksanaan, melalui persatuan kita dapat menciptakan dunia yang damai dan penuh kebahagiaan," memberikan gambaran tentang visi kepemimpinan yang lebih humanis dan inklusif.

Kutipan tersebut dipublikasikan oleh akun Instagram Bhumi Literasi Anak Bangsa (@bhumi.literasi) pada hari Jumat, 5 Juli 2024. Melalui platform media sosial, pesan ini berhasil menjangkau audiens yang lebih luas, menunjukkan pentingnya integrasi antara kepemimpinan militer dan nilai-nilai kemanusiaan. Bhumi Literasi Anak Bangsa berperan sebagai jembatan yang menghubungkan ide-ide inspiratif dari buku tersebut dengan masyarakat umum.

Visi yang diusung oleh Hadrianus sangat relevan di era milenial ini, di mana generasi muda mencari pemimpin yang tidak hanya tegas dan disiplin, tetapi juga peduli dan bijaksana. Kepemimpinan militer yang penuh cinta dan kebijaksanaan dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kerjasama, baik di dalam lingkungan militer maupun di masyarakat secara umum.

Dalam bukunya, Hadrianus menekankan pentingnya persatuan sebagai kunci utama untuk mencapai dunia yang damai. Persatuan yang dimaksud tidak hanya terbatas pada satu bangsa atau kelompok tertentu, tetapi mencakup seluruh umat manusia. Melalui persatuan, kita dapat mengatasi berbagai konflik dan perbedaan yang ada, dan bersama-sama menciptakan kebahagiaan yang sejati.

Pendekatan yang diambil oleh Hadrianus menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak harus selalu keras dan penuh tekanan. Sebaliknya, dengan memadukan cinta dan kebijaksanaan, seorang pemimpin dapat memperoleh rasa hormat dan kepercayaan dari bawahannya. Ini adalah konsep yang mungkin masih asing bagi sebagian orang, terutama dalam konteks militer yang seringkali identik dengan kekerasan dan otoritas.

Namun, justru di situlah letak kekuatan dari pendekatan ini. Dalam menghadapi tantangan global seperti terorisme, perubahan iklim, dan ketidakstabilan politik, kepemimpinan yang penuh cinta dan kebijaksanaan dapat menjadi solusi yang efektif. Pemimpin yang mampu mendengarkan, memahami, dan merangkul perbedaan akan lebih mudah untuk menggalang dukungan dan menciptakan perubahan positif.

Publikasi kutipan tersebut oleh Bhumi Literasi Anak Bangsa juga menunjukkan betapa pentingnya peran media sosial dalam menyebarkan ide-ide positif. Di era digital ini, informasi dapat dengan cepat menyebar dan mempengaruhi banyak orang. Oleh karena itu, penggunaan media sosial untuk mempromosikan nilai-nilai kepemimpinan yang humanis dan inklusif sangatlah tepat.

Pada akhirnya, pesan yang disampaikan oleh Hadrianus Yossy S. B. melalui bukunya adalah ajakan untuk berpikir ulang tentang apa arti sebenarnya dari kepemimpinan. Dalam dunia yang penuh konflik dan ketidakpastian, kepemimpinan yang didasarkan pada cinta dan kebijaksanaan bukan hanya mungkin, tetapi juga sangat diperlukan. Dengan bersatu, kita dapat menciptakan dunia yang lebih damai dan penuh kebahagiaan bagi semua.

Melalui karya ini, Hadrianus mengajak kita semua untuk menjadi bagian dari perubahan positif ini. Mari kita mulai dengan langkah kecil, dengan penuh cinta dan kebijaksanaan, untuk mencapai persatuan yang sejati. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun