Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cahaya Ilmu di Tengah Penantian Berbuka Puasa

18 Maret 2024   10:00 Diperbarui: 18 Maret 2024   10:08 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kampus yang sunyi menjelang waktu berbuka puasa, terdengar gemuruh diskusi ilmiah dari sebuah ruang kuliah. Para mahasiswa yang telah berpuasa sejak pagi terlihat tetap bersemangat menyimak paparan dari seorang dosen yang penuh antusiasme. Mereka duduk sambil menunggu waktu berbuka, tetapi semangat belajar tak pernah padam.

Suara pena yang bergerak dengan cepat terdengar di sudut ruang tersebut. Seorang mahasiswa duduk di depan laptopnya, mengetik dengan penuh konsentrasi sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba. Tulisan-tulisannya mengalir seperti air yang tak pernah berhenti, menggambarkan betapa pentingnya menulis sebagai bentuk ekspresi ilmu.

Saat waktu berbuka semakin dekat, aroma masakan khas bulan puasa mulai tercium di sekitar kampus. Namun, sekelompok mahasiswa masih asyik dalam diskusi ilmiah mereka. Mereka terlihat begitu tergila-gila dengan topik yang sedang mereka bahas, sehingga lupa akan rasa lapar dan dahaga yang menyertai puasa.

Pada saat adzan berkumandang, suasana kampus berubah. Para mahasiswa yang tadinya serius dalam diskusi ilmiahnya mulai menyiapkan segala sesuatu untuk berbuka puasa. Mereka mengatur meja, menyediakan makanan dan minuman dengan penuh semangat, seolah-olah kebersamaan mereka adalah ibadah yang tak ternilai.

Setelah berbuka, suasana di kampus menjadi lebih hangat. Para mahasiswa berkumpul di sekitar meja makan, tertawa, bercanda, dan saling berbagi cerita. Namun, di antara mereka masih terlihat yang membawa buku-buku dan laptop, tak ingin kehilangan momentum belajar meskipun sudah waktunya beristirahat.

Malam mulai menyelimuti kampus, tetapi semangat belajar tak pernah padam. Beberapa mahasiswa masih bertahan di perpustakaan, menelusuri buku-buku dan jurnal ilmiah untuk menambah wawasan. Mereka tahu bahwa di tengah kesibukan bulan puasa, waktu untuk belajar dan menulis sangatlah berharga.

Begitulah keseharian di kampus itu, di mana diskusi ilmiah dan menulis tak pernah berhenti meskipun di tengah-tengah keterbatasan waktu akibat puasa. Para mahasiswa belajar bahwa semangat dan ketekunan adalah kunci menuju keberhasilan, baik dalam mengejar ilmu maupun dalam menjalani ibadah puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun