Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja dalam Tarikan Cerutu

3 Januari 2024   20:14 Diperbarui: 3 Januari 2024   20:42 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di senja yang merayu dalam redupnya,
Berkilauan cahaya di langit senja,
Pulang kerja dalam lelah yang hinggap,
Cerutu menjadi teman setia, seolah menjadi nyanyian.

Di sudut tersembunyi, langkah berhenti,
Dihiruplah kehangatan, merajut kenangan,
Awan haru biru dalam tiap hembusan,
Rokok cerutu, keindahan di setiap kisah.

Beban hari terangkat, luluh dalam asapnya,
Sepi terobati, dalam tarikan mesra,
Menikmati jeda, dalam aroma yang tercipta,
Rokok cerutu, perjalanan pulang yang damai.

Dalam goresan waktu, senyum merekah,
Di relung hati, cerutu bagai puisi,
Pulang kerja, dalam kelezatan senja,
Rokok cerutu, pelipur rindu yang abadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun